Tumini yang diduga di Usir Dua Anak Kandungnya Gegara Beda Pilihan
LINTASINDONEWS.com, SRAGEN – Insiden aneh tapi nyata, gegara beda pilihan Calon Kepala Desa(Cakades),seorang anak tega, menjadi durhaka.
Demokrasi tertua di Indonesia ini memang mengubah logika manusia menjadi irasional, seperti sebelumnya telah viral di media sosial warga desa hadiluwih kecamatan sumberlawang, juga mengalami hal serupa. Yakni pemboikotan terhadap warga yang beda pilihan saat punya hajatan, hingga harus mencari tenaga di luar dusun.
Malin Kundang gaya baru di desa Kaloran ini, bermula saat Pilkades serentak di kabupaten Sragen beberapa waktu tanggal 26 September 2019, antara Tumini dan anak perempuannya serta menantunya memiliki beda pandangan dan beda pilihan.
Pilkades Desa Kaloran berjalan aman dan kondusif, namun menyisakan kesedihan bagi para pendukungnya.
Pasalnya, Tiba-tiba warga desa Kaloran di buat terkejut oleh pengusiran Tumini oleh dua anak kandung perempuan dan menantunya ini.
Sontak warga sekitar menjadi iba, dan bergotong royong membongkar rumah Tumini, untuk di pindahkan di lokasi tanah satu dusun dengan anak yang di duga telah mengusirnya, diatas tanah milik anak lelakinya yang kini merantau di negeri orang (TKI).
Tumini warga dusun sentulan RT 16 Desa Kaloran ini, tak bisa berbuat apa-apa dan hanya pasrah menikmati nasibnya.
Saat media lintasindonews.com berada lokasi, (rumah yang di bongkar_Red) salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan dengan adanya kejadian tersebut memang diduga benar adanya.
“Ya memang ada pengusiran terhadap bu Tumini oleh dua anak perempuannya,” Kata warga tersebut dengan heran.
Pembongkaran rumah dilakukan pada hari selasa 15 oktober 2019. Dan hingga berita ini di unggah Tumini serta dua anak perempuannya belum bisa di konfirmasi.
Reporter: Edot
Editor: Rian