LintasIndoNews.com | Sragen — Polsek Sumberlawang, Sragen, menemukan dua kasus penemuan mayat yang sempat menggegerkan warga di dua lokasi berbeda, Senin (15/4/2019).
Kasus pertama temuan mayat mengapung di Waduk Kedung Ombo (WKO), Dukuh Duwet RT 019, Desa Ngandul, Sumberlawang. Mayat laki-laki tersebut disebut Guntur Dwi Hasta, 32.
Kasus kedua penemuan jenazah Maulana, 45, warga Sendangrejo RT 014, Desa Sumomorodukuh, Plupuh, di dalam sumur milik Yanpani, warga Dukuh Kutukan RT 014, Desa Kacangan, Sumberlawang, Sragen.
Kasubbag Humas Polres Sragen, AKP Agus Jumadi mewakili Kapolres Sragen AKBP Dia menjelaskan mayat di WKO ditemukan pukul 09.30 WIB dan meninggalkan dunia karena tenggelam.
Dia mengatakan korban tergabung , Guntur Dwi Hasta, 32, merupakan pemancing ikan asal Dukuh Guli RT 001, Desa Gumantar, Mondokan, Sragen. Guntur dikenali keponakannya, Santoso, 12, setelah ditemukan warga sekitar.
Polisi meminta keterangan tiga orang peserta untuk menguatkan temuan mayat yang menyebabkan kecelakaan.
Awalnya Guntur dan keponakannya memancing di kapal WKO. Pada pukul 09.25 WIB, Guntur mencoba memeriksa pelampung pancing. Saat tiba tiba-tiba dia terpeleset dan tergelincir masuk ke perairan WKO.
Keponakan Guntur bisa minta tolong karena Guntur tidak bisa berenang. Warga yang mendengar teriakan itu langsung datang dan langsung menyelam untuk mencari Guntur.
“Pada pukul 10.00 WIB, korban ditemukan tenggelam di ketinggian 2 meter. Lokasi temuannya bergeser 10 meter dari lokasi awal mendaki,” ujar Agus yang diamini. Kapolsek Sumberlawang AKP Fajar Nur Ikhsanuddin.
Agus melanjutkan setelah dievakuasi tim Polres Sragen tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan sehingga kematianGuntur dipastikan murni karena sudah terpasang. Agus mengatakan keluarga Guntur menerima dengan ikhlas.
Bunuh Diri
Jenazah Guntur meminta keluarga oleh aparat Polsek Sumberlawang didampingi Camat Sumberlawang Susilohono dan Kades Ngandul Supriyanto. Agus mengatakan kasus kedua yang menimpa Maulana, 45, warga Plupuh itu, karena membela diri.
Dia mengatakan kasus penemuan mayat di sumur yang dibuka pada pukul 08.15 WIB. “Di lokasi kejadian ditemukan sandal selop dan handuk kecil,” jelas dia.
Peristiwa itu berawal saat Supriyanto, 44, warga lokal, meminta air wudlu untuk Salat Subuh di sumur belakang rumah Yanpani. Ia curiga karena ada sandal dan handuk kecil.
Ia melihat ke dalam sumur dan melihat selembar uang mengapung di udara. Ia kemudian melapor ke warga lain dan menemukan orang di sumur dalam setelah meninggal dunia. “Dengan kejadian itu warga melapor ke Polsek Sumberlawang,” katanya.
Agus mengatakan sesuai dengan laporannya bahwa polisi berkoordinasi dengan tim yang mengumpulkan Polres Sragen dan puskesmas serta tim SAR untuk evakuasi korban. “Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Terima kasih kepada pihak keluarga untuk dimakamkan, ”ujar Agus.
Sumber: solopos.com
Editor: Rian