Pesona BUMDes Ngudi Mulyo Desa Bendo ” maju Dan Berkembang”
LintasIndoNews.com, Sragen — BUMDes adalah lembaga yang memiliki kekuatan untuk membangun kesadaran bagaimana desa bisa berekspresi untuk melakukan di bidang pemberdayaan Masyarakat, yakni sebagai motor-motor yang menggerakkan kesadaran pentingnya menggunakan produk lokal sebagai pola hidup sehat yang baru.
Agar lebih masif alias lebih bertenaga, Seperti halnya BUMDes milik Desa Bendo kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah bisa membangun Minimarket sebagai unit usaha BUMDES yang menjual produk-produk lokal ini. Tidak semua produknya mesti buatan lokal tentu, soalnya belum semua kebutuhan hidup sehari-hari bisa kita produksi sendiri. Tetapi berbagai kebutuhan dasar seperti makanan kecil, minuman mineral dan aneka minuman tradisional yang sudah diolah sehingga awet bertahan berhari-hari adalah beberapa item produk yang harus dipajang di toko ini.
Saat di konfirmasi Kades Bendo Samsu di ruang kerjanya mengatakan jika Bumdes yang di beri nama Ngudi Mulyo ini sudah berjalan selama dua tahun. Sesuai arti filosofi memakai nama Ngudi Mulyo yang berarti mengais kejayaan, ingin menjadikan BUMDes sebagai motor penggerak Pemasukan Asli Desa (PAD). Ini semua sebagai wujud dari sebuah program di kabupaten Sragen, yang kini sedang menggalakkan keberadaan BUMDes.
Selain itu Samsu berharap BUMDes yang telah di rilis selama dua tahun ini, bisa bermanfaat bagi masyarakat desa khususnya desa Bendo. Dimana para pengurus sendiri oleh masyarakat dan diawasi BPD, dan Pihak Desa memfasilitasi baik gedung maupun badan hukumnya sesuai regulasi dari pemerintah, khususnya kabupaten sragen.
“Selain di bidang perdagangan BUMDes desa kami juga melayani berbagai pajak, baik online maupun yang lain, bekerjasama dengan Bank dalam transfer uang, jadi masyarakat tidak perlu antri di Bank dan tidak jauh dari rumah, ” Jelas Kades yang ramah ini.
Bila di lihat dari mayoritas penduduknya, dalam pantauan media ini, desa Bendo adalah desa yang masih menjaga budi pekerti dan adat istiadat budaya Jawa, masih berorientasi pada budaya gotong-royong. Untuk itu Desa Bendo saat menerima Dana Desa (DD) gegap gempita masyarakat berantusias membangun mana saja yang harus di dahulukan,. Wajar jika pembangunan terlaksana dengan baik, transparan dan di laksanakan melalui prosedur musrenbangdes dengan para tokoh masyarakat. Kini jalan Desa Bendo sudah mengular cantik di setiap sudut kampung, jika masih ada yang belum tersentuh Terap manjadi prioritas utama. (Wanto/har/jar)
Editor: Rian