Lintasindonews – Sukoharjo, Setelah geger dan viral yang diduga depresi seorang pria di Sukoharjo, Jawa Tengah, nekad datangi kantor Bupati Sukoharjo Etik Suryani dengan membawa senjata tajam jenis katana. Kejadian tersebut pada hari selasa (5/9/2023) yang lalu. Tuai reaksi dan komentar dari berbagai pihak.
Yakni ketua umum Ormas Garda Maryono, SE yang biasa di sapa manyul ini, memberi himbauan dan ajakan Kepada semua elemen masyarakat, khususnya masyarakat kabupaten Sukoharjo. Rabu (6/09/2023).
Kepada media Lintasindo melalui voice noise aplikasi WashApp yang di kirim ke redaksi lintasindonews.com menyampaikan, ada tiga hal yang harus di lakukan.
Ketiga hal tersebut telah di sepakati dalam pertemuan di
RM Sawu Kecik Solo Baru, yakni yang pertama, meningkatkan keamanan di pemerintahan sukoharjo khususnya obyek vital bupati sukoharjo dan wakil bupati sukoharjo dengan menetapkan protap yg lebih ketat.
Kemudian yang kedua, ikut membantu aparat penegak hukum untuk mengusut secara tuntas kasus tersebut dan senantiasa tetap melakukan pengawasan ketat terhadap keamanan dan ketertiban di kabupaten sukoharjo.
Selanjutnya yang ketiga, agar masyarakat sukoharjo khususnya elemen elemen baik Ormas, lsm pns dan aparat pemerintah Desa senantiasa ikut meningkatkan keamanan dan ketertiban di kabupaten sukoharjo.
Perlu di ketahui, dari berbagai sumber yang di dapat media ini, aksi pria yang membuat geger tersebut di ketahui berinisial MS.
Saat itu terekam kamera tersembunyi di kompleks Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo di Jalan Jenderal Sudirman, Gabusan, Bendosari, Selasa (5/9/2023).
Pria tersebut masuk dari arah gerbang utama Pemkab lalu menuju area parkir di utara kantor bupati.
Setelah itu, MS sempat bertemu asisten bupati dan mengku ingin bertemu dengan Bupati Etik. Saat itu asisten bupati menjelaskan Bupati Etik sedang tidak ada di tempat.
Tak hanya itu, MS meminta nomor Megawati Soekarnoputri. Namun asisten bupati mengaku tak memiliki nomor Ketum PDI-P itu.
(Seno/Rian)