Para Ibu PKK RT 12 dan Tokoh masyarakat tampak sedang berpose di depan patung Sunan kalijaga
Miniatur buto ijo
LintasIndoNews.com | Boyolali, Sebagai wujud rasa syukur Beberapa orang Jawa, terutama pedesaan, sampai hari ini masih menjalankan kebiasaan yang disebut Bersih Desa. Beberapa telah menamai penemuan itu.
Tradisi Bersih Desa ini dipraktekkan setahun sekali, yaitu saat penduduk desa menyelesaikan panen padi secara bersamaan.
Baca Juga: Kuliner Pandan Wangi Solo, Adakan Lomba Nyanyi dan Makan Rawon Serta Bagi Baju Pantas Pakai
Pembersihan Desa atau Ditemukan oleh petani dimaksudkan untuk menyatakan rasa terima kasih kepada Dewi Sri (Dewi Padi) sebagai jaminan petani, sehingga mereka berhasil memanen padi yang telah mereka tanam, selain menyampaikan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hasil panen padi.
Tarian topeng ireng pria dan wanita
Seperti halnya apa yang di lakukan warga dusun Kadirejo desa Kadipaten kabupaten boyolali provinsi Jawa Tengah, laksanakan Bersih desa, bertempat di dusun Kadirejo RT 10, Sabtu (3/8) Pukul 08.00 WIB hingga selesai.
Acara ini di warnai berbagai miniatur budaya dari semua RT masing-masing,dari patung tokoh penyebar Agama Islam Sunan Kalijogo, Masjid, kerbau hingga tokoh hitam buto ijo. Hal ini mengandung makna filosofi yang berarti hidup itu ada dua sisi, yakni hitam dan putih.
Selain itu para gadis dan Ibu – ibu yang membawa sesaji, hingga tarian topeng ireng. Semua diarak dari punden (makam) leluhur menuju lokasi tempat syukuran Bersih Desa. (tim)
Baca Juga: Menelusuri Nikmatnya Kencan Dengan SPG, Gak semua Bisa diajak Kencan
Editor: Rian