WONOGIRI – Kabupaten Wonogiri masuk zona merah atau risiko tinggi persebaran Covid-19. Bupati Wonogiri Joko Sutopo menyebut ada ketidak sinkronan data antara pusat dan daerah
Bupati Jekek, sapaan akrabnya mengatakan, jumlah kasus Covid-19 berdasarkan Laporan Harian Covid-19 (LHC) Wonogiri tidak sinkron dengan data di Kemenkes. Bahkan selisihnya mencapai 123 kasus.
“Semula data kami ada 120 kasus, itu pun karena ada mobilitas pemudik. Namun di pusat menjadi 243 kasus. Hal itulah yang menyebabkan Wonogiri masuk zona merah risiko Covid-19,” katanya di Mapolres Wonogiri, dilansir dari ayosemarang.com, Jumat 28 Mei 2021.
Menurutnya, yang dipersoalkan bukan berkaitan dengan terima atau tidaknya Wonogiri ditetapkan zona merah. Namun lebih kepada kebenaran data. Data itu harus diuraikan dan penyajiannya harus objektif.
“Saat kami dapat rilis Wonogiri masuk zona merah kaget. Bukan tidak terima, tapi memalukan bagi kami. Dengan kebijakan dan upaya yang kami lakukan selama ini masa hasilnya seperti itu,” ungkapnya.
Menurut Jekek, jika benar masuk zona merah dan datanya sesuai, Pemkab dan Satgas Covid-19 Wonogiri akan menerima dan melakukan evaluasi. Namun kenyataannya tidak seperti itu. Bahkan tidak ada penambahan kasus baru Covid-19 di Wonogiri, Rabu 26 Mei 2021.
“Dinas Kesehatan Kabupaten Wonogiri sudah kami perintahkan untuk membuat klarifikasi terhadap perbedaan data tersebut. Semoga besok sudah ada klarifikasi dari Kemenkes,” ujarnya.
Ia menuturkan saat ini Wonogiri hanya menunggu sebanyak 250 spesimen tes PCR yang belum keluar hasilnya. Jika sejumlah itu, potensi hasil positif dari tes tersebut tidak banyak. Saat ini sebenarnya Wonogiri masuk zona oranye atau risiko sedang.
“Tadi Pak Pangdam memberi apresiasi kepada Wonogiri. Sebab kepatuhan masyarakat Wonogiri dalam memakai masker mencapai 83 persen. Daerah lain ada yang 60 persen. Ini sebagai bentuk keseriusan kami dalam menangani Covid-19,” kata Jekek.
Adanya ketidaksinkronan data kasus Covid-19 yang menyebabkan Wonogiri masuk zona merah juga dikatakan Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, saat melakukan kunjungan ke Wonogiri pada Kamis sore.
“Tadi disampaikan Wonogiri masuk zona merah karena ada perbedaan data antara Pemda dengan pemerintah pusat,” katanya.(Rita/panut)
Editor: Seno