SUKOHARJO – Desa Grajegan yang terdiri dari Kebayanan 1 dan Kebayanan 2 serta 7 RW dan 18 RT, menyambut baik dengan adanya program dari Pemerintan Kabupaten sukoharjo untuk progran desa MINAPADI. Adapun apakah program desa MINAPADI tersebut? Mari kita tanyakan kepada Kepala Desa Grajegan Kecamatan Tawangsari Kabupaten Sukoharjo berikut ini.
Adalah Mujiono Amd, selaku Kepala Desa Grajegan Tawangsari Sukoharjo mengatakan, kepada wartawan dikantornya, Selasa (23/3/21)
” Program desa MINAPADI adalah sebagian lahan ditanam padi dan sebagian lahan lainnya untuk pemeliharaan ikan, atau perikanaan. karena kebetulan lahan diDesa Grajegan ini sebagian besar jika musim penghujan lahan pertanianya tidak bisa ditanami padi, karena selalu terkena banjir, selain dari air hujan itu sendiri, juga air kiriman dari Sungai Dengkeng Klaten, karena memang daerah kita ini termasuk daerah pembuangan, sehingga jika musim penghujan selalu menjadi langganan banjir. ” Akunya
Mujiono juga mengatakan,” Karena dari Pemerintah Kabupaten Sukoharjo ada Program desa MINAPADI, maka kita menyambut baik, sehingga dengan adanya Program desa MINAPADI ini nantinya, lahan pertanian yang tidak bisa dikelola karena selalu terkena banjir, mulai tahun 2021 bisa dimanfaatkan untuk lahan perikanan. “Ujarnya.
” Untuk Program desa MINAPADI ini, lanjut Mujiono kita sudah menyediakan lahan 5 Hektar, dengan tehnis lahan yang tidak terkena banjir tetap ditanami padi, sedang untuk lahan yang terkena banjir dipakai untuk memelihara ikan, hal ini juga disambut baik oleh masyarakat Desa Grajegan, dengan harapan bisa merubah nasib. ” Ulasnya.
“Sedang, Lanjut Mujiono jenis ikan yang dikelola nanti adalah Lele dan Nila, dan untuk tehnisnya nanti kita beding yaitu untuk lahan tanaman padi berada sebelah atas, sedang untuk lahan pengelolaan ikan berada dibagian bawah, dengan demikian banjir sudah tidak menjadikan masalah lagi bagi para petani. Dengan sistim ini harapanya nanti jika musim panen bisa panen padi dan panen ikan, sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.” Tegasnya
Masih dari Mujiono, untuk mensukseskan Program desa MINAPADI ini, kita menggandeng Dinas Pertanian dan Dinas Perikanan, karena yang memiliki Sumber Daya Manusianya ada di kedua dinas tersebut, dan nantinya ada Konsultannya, yang akan selalu memberikan pengarahan, bimbingan tentang program tersebut,” Jelasnya
” Dalam ujicoba program ini, kita percayakan kepada Kelompok Tani Makmur.” Pungkasnya.
Sementara saat ditanya tentang penanganan Covid 19 Kades Grajegan Mujiono juga menjelaskan, ” Pemerintah Desa Grajegan membentuk SATGAS covid 19, melalui GUGUS covid 19 memberikan penyuluhan kepada masyarakat, tentang bahayanya virus covid 19, cara penanganan kematian, dan juga hajatan untuk menghindari keruman, juga melaksanakan 5 M,, yaitu 1. Memakai masker, 2. Mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, 3. Menjaga jarak, 4. Menghindari kerumunan dan 5. Mengurangi mobilitas.”
Lanjut Mujiono, ” Kemudian untuk memberikan solusi agar masyarakat tidak bergejolak, tentang bantuan BLT, karena kebetulan diDesa Grajegan ini termasuk paling sedikit yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah Pusat, baik melalui PKH, KKS dan lain sebagainya, didesa kita masyarakat yang terbantu kurang dari 300, sedang bila dibandingkan dengan desa yang lain hingga ada yang mencapai 400, oleh sebab itu, untuk mencari solusinya, kita ambilkan anggaran dari Dana Desa, yang memang dari Pemerintah Pusat membolehkan 8 % dari jumlah Dana Desa untuk penanganan covid 19 dan dampaknya, sehingga Alhamdulillah masyarakat diDesa Grajekan adem ayem tanpa ada jejolak. ” Tutupnya
Tim
Editor: Seno