Lintasindonews – Karanganyar, Lagi-lagi Bank Daerah Karanganyar (BDK) mendapat penghargaan, ajang bergengsi ini di digelar oleh Top Business Magazine bersama Institut Otonomi Daerah, serta sejumlah lembaga asosiasi dan konsultan bisnis.
ini
Penghargaan tersebut menjadi kado istimewa bagi perusahaan milik Pemkab Karanganyar tersebut pada ultahnya yang ke-55.
Penghargaan diterima Direktur Utama PT BPR BDK Haryono, didampingi Direktur Bisnis Aris Budi Waluyo dalam seremoni di Hotel Raffles Jakarta, Rabu (20/3/2024).
Layani Pengajuan Kredit dari Caleg, BDK Terapkan Prudential Banking Top BUMD Awards merupakan penghargaan kepada BUMD, CEO dan Pembina BUMD yang dinilai berhasil dalam meningkatkan kinerja keuangan dan pertumbuhan bisnis, serta rasio keuangannya sehat.
BDK mendapatkan Top Golden Trophy, karena tiga tahun berturut-turut mendapatkan Top BUMD Bintang Lima. Kemudian Top Pembina BUMD 2024 untuk Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi,” jelasnya.
Sedangkan Dirut BDK Haryono mendapat penghargaan Top CEO BUMD 2024 selama empat tahun berturut-turut. Kinerja Bisnis Bagus dalam 10 Tahun Terakhir, BDK Sabet Platinum Award
“Kami bersyukur atas perolehan penghargaan ini. Semoga menambah kepercayaan masyarakat kepada BDK sebagai BPR terbaik di Karanganyar,” kata Haryono, Rabu (20/4/2024).
Dikatakannya, BDK terpilih menerima penghargaan tersebut karena peningkatan perkembangan kinerja bisnis bank dan keuangan yang sehat.
“Total asset meningkat menjadi Rp 533 miliar, dengan modal disetor Rp 44 miliar. Rasio pertumbuhan keuangan dan permodalan selama empat tahun terakhir juga sehat.
Satgas Pasti Blokir BBH dan Smart Wallet, Diduga Lakukan Aktivitas Penipuan Berkedok Robot Trading
Yakni 28,27 persen pada tahun 2020, lalu 28,66 persen pada 2021. Selanjutnya, 24,65 persen pada 2022 dan 24,15 persen untuk tahun 2023.
Penyaluran kredit terus meningkat dari tahun 2020 sebesar Rp 382,4 miliar, 2021 sejumlah Rp 433,4 miliar, 2022 senilai Rp 458,2 miliar dan 2023 sebesar Rp 470 miliar.
Laju dana pihak ketiga (DPK) berupa tabungan dan deposito juga selalu meningkat dari tahun 2020 senilai Rp 336,6 miliar, 2021 sebesar Rp 377 miliar, 2022 sejumlah Rp 406,7 miliar dan 2023 sejumlah Rp 463,8 miliar.
“NPL atau rasio kredit macet selama empat tahun terakhir selalu di bawah angka lima persen. Sedangkan laba yang diperoleh pada 2023 lalu mencapai Rp 5,4 miliar setelah pajak,” jelas Haryono.
Dia berharap, ke depan kinerja BDK semakin moncer dan bisa diterima lebih luas oleh masyarakat Kabupaten Bumi Intanpari. (Seno)