LINTASINDONEWS – KARANGANYAR, Desa Jaten Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah, adalah desa yang berada di ibukota kecamatan jaten.
Sehingga desa jaten lebih diminati dan dipilih sebagai tempat bermukim. Memiliki 6 Kadus 151 RT dan 23 RW. Terbukti jumlah penduduk mencapai kurang lebih 15 ribu jiwa.
“Jumlah penduduk yang tinggal di desa jaten tergolong banyak, meski begitu yang tinggal di jaten tidak sepenuhnya masyarakat jaten sendiri, ada yang dari luar daerah, “begitu kata Hargo Satoto S.Sos, MM.
Desa Jaten termasuk pusat kegiatan lokal dan kawasan strategis dan sudah menjadi perkotaan, meskipun berkategori desa, namun tingkat pertumbuhan ekonomi termasuk sedang dan cukup.
“Masyarakat desa jaten itu majemuk, mayoritas wiraswasta, ada sebagian pegawai swasta dan ASN, “jelas Hargo.
Terkait Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan dengan menerapkan social distancing (mengurangi aktivitas atau kegiatan di luar rumah), taktkala covid 19, Masyarakat desa jaten sudah ada 80 persen yang ikut vaksinasi.
“Desa Jaten Sudah tergolong aman dari covid 19, di kecamatan jaten sendiri masih ada satu atau dua saja, dan kini sudah tergolong menurun, “ungkapnya.
Hargo juga menyadari jika pembangunan saat pandemi terganjal oleh pandemi, seharusnya masyarakat bisa menikmati pembangunan, namun dana desa untuk penanganan covid 19.
Untuk pemanfaatan selama menjabat satu periode, Hargo memiliki asal usul dari bidang pembangunan. Untuk itu wajar jika masyarakat sudah bisa merasakan dampaknya saat dia bekerja.
“Dana Desa saat masa pandemi untuk penanganan covid 19, namun masyarakat sudah bisa merasakan pembangunan, yakni berupa bantuan dari aspirasi dewan maupun terobosan lainnya, kini sudah banyak kegiatan yang terwujud, “terangnya.
Saat di tanya harapan kedepan Hargo menuturkan, desa jaten bisa menjadi desa yang kondusif di segala bidang, seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya.
“Kedepan desa jaten menjadi desa yang kondusif dan target desa sudah tertuang dalam RPJMdes, untuk jangka 5 tahun yang akan datang dengan kegiatan-kegiatan yang sudah di programkan,” ujarnya.
Untuk bidang pendidikan Hargo tidak akan menolak jika Pemerintah kabupaten, provinsi maupun pusat akan mendirikan sekolah baru tingkat SLTA atau SMAN, karena di desa jaten ada lahan bekas sekolah menengah atas swasta yang kondisinya mati suri, yang mana semakin kesana semakun ditinggal peminatnya, lantaran kondisi keterbatasan saprasnya, Hargo juga berharap hal ini, karena masyarakat di desa jaten sangat menginginkan, hal ini dusebabkan warganya yang ingin sekolah ke SMAN 1 Karanganyar dan SMAN 3 Solo, dimana kedua sekolah tersebut termasuk zona, namun kalah dengan warga masyarakar yang berdomisili lebih dekat dengan lokasi kedua sekolah tersebut, sehingga warga disini tidak diterima menjadi siswa sekolah tersebut, atas keluhan warganya ini berharap di Desa Jaten yang sudah tersedia lahan milik desa itu untuk bisa didirikan sekolah baru tingkat SLTA.
“Untuk di tingkat SMP desa jaten sudah ada, yang belum sekolah tingkat SMA, “pungkasnya.
Kontributor: Seno