Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto Panen Jagung bersama Warga Binaan di Lapas Terbuka Kendal, Jawa Tengah.
KENDAL, Kalapas Purwodadi ikut ambil bagian dan mendampingi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan berkunjung ke Lapas Terbuka Kendal. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau langsung program-program yang dilaksanakan sebagai bagian dari Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, pada Selasa (17/06/2025).
Panen Jagung di Lapas Terbuka Kendal, Selasa (17/06/2025) dihadiri Menteri Agus Andrianto
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Agus Andrianto bersama Direktur Jenderal Pemasyarakatan disambut Kakanwil Ditjen Pemasyarakatan Jawa Tengah dan Kakanwil Ditjen Imigrasi Jawa Tengah, serta Jajaran Kepala UPT Pemasyarakatan Jawa Tengah salah satunya turut hadir Kalapas Purwodadi Erik Murdiyanto.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menimipas), Agus Andrianto mendorong agar program ketahanan pangan yang tengah dilaksanakan Kementerian Imipas memberikan manfaat langsung bagi Warga Binaan yang aktif mengikuti program tersebut.
Hal ini disampaikan saat panen jagung di Sarana Asimilasi dan Edukasi Semar Budal 1, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kendal.
Warga Binaan yang dapat mengikuti program ini adalah mereka yang telah menjalani 2/3 masa pidana dan sedang mengikuti proses asimilasi jelang pembebasan atau pembebasan bersyarat.
“Kami mendorong agar para Warga Binaan mendapat manfaat keuangan dari program ini dan digunakan sesuai kebutuhan seperti ; untuk keperluan pribadi, keluarga, maupun tabungan”, ujar Menteri Agus.
Pada kesesmpatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Jawa Tengah Mardi Santoso menjelaskan, hasil penjualan jagung akan dibagi 60 persen untuk Lapas dan 40 persen menjadi tabungan Warga Binaan.
“Untuk harga jual, kami sesuaikan dengan harga pasar agar produk kami tetap memiliki daya saing”, terangnya.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Direktur Jenderal Pemasyarakatan bersama Kakanwil Ditjenpas Jawa Tengah. Di Lapas Terbuka Kendal.
Salah seorang Warga Binaan yang mengikuti panen raya tersebut mengaku memperoleh keuntungan sebesar Rp 300.000,- dari hasil penjualan jagung, sementara Warga Binaan lainnya bahkan mendapatkan hingga Rp 500.000,- .
“Dana tersebut sangat bermanfaat bagi saya, dan saya gunakan untuk kebutuhan pribadi dan keluarga,” ungkapnya.
Ketahanan pangan merupakan salah satu dari 13 program akselerasi strategis yang digagas Menimipas. Pada poin ketiga, ditekankan pentingnya penguatan dan peningkatan pendayagunaan Warga Binaan untuk menghasilkan produk-produk UMKM bernilai ekonomi. Diharapkan program ketahanan pangan ini terus berjalan dan memberikan manfaat baik bagi para pelakunya.
( AL.1 @Tim Humas Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Purwodadi)