Lintasindonews.com – Karanganyar, Komunitas Pecinta Alam Solo Raya yang baru saja di dirikan dan di wadahi Organesasi Pers Aliansi Kajian Jurnalistik Independen Indonesia (AKJII), membuka diri untuk melakukan penelitian terhadap alam semesta , baik Manfaat dari sumber alamnya maupun sumber daya manusianya, dalam kegiatan ini di ikuti rekan media sebanyak 6 orang.
Kali ini yang menjadi tempat penelitian adalah Bukit Paralayang, dimana merupakan wisata Olahraga di kabupaten Karanganyar terletak di Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Bukit Paralayang digunakan untuk terbang layang dengan menikmati hamparan kebun teh yang menghijau. tidak hanya itu, ditempat ini kita juga dapat camping, outbound atau hanya sekedar bersantai menikmati pemandangan. Ketika sore hari ketika cuaca bersahabat akan disuguhi pemandangan sunset yang menawan.
Wisata yang menawarkan tempat sebagai kumpulnya anak muda di sore hari ini, Bukit Paralayang mulai buka dari jam 08.00 – 21.00 WIB. Harga tiket masuk untuk wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara Rp. 5.000,-.
Kemudian apa saja sensasi yang paling trending di media sosial? Adalah bagi pengunjung yang suka dengan atraksi mendebarkan, adalah terbang dengan paralayang.
Untuk bandrol harga di patok uang sebesar Rp. 450.000 hingga Rp. 600.000 setiap orang. Beberapa fasilitas yang disediakan meliputi tempat parkir, toilet, dan area food court, mushola, area camping, penyewaan perlengkapan camping,
Untuk sewa peralatan camping bila tak ingin repot membawa dari rumah, bisa sewa per tenda Rp. 65.000 untuk kapasitas dua orang, setiap orang di kenai biayai Rp.25.000. namun jika ingin tenda yang berkapasitas satu tenda empat orang per tenda Rp.70.000 dan setiap orang di kenai biayai Rp.20.000.
Ketua komunitas pecinta alam wartawan solo raya Sugeng Rianto, menyampaikan kegiatan ini murni datang dari inisiatif rekan – rekan yang sangat peduli tentang alam, menurutnya kegiatan ini akan diambil nilai positifnya.
“Bukit Paralayang sangat bagus sekali untuk percontohan wilayah lain, dimana dari segi pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya alamnya bisa seimbang, masih banyak pertanian penduduk dan alamnya masih lestari, “ucap Waka 2 Departemen media dan publikasi aliansi kajian jurnalistik independen Indonesia ini, Sabtu (4/11/2023).
Masih menurut Sugeng Rianto yang biasa di sapa Rian, bukit Paralayang sangat cocok untuk di kunjungi dan di nikmati, khususnya para anak muda desain dan lokasi sangat mendukung.
“Kalau ingin melihat sunset cocoknya di sore hari, mau pesan makanan, kopi, teh , serta minuman lainnya ada tinggal pesan saja, “pungkasnya. (Red)