LINTASINDONEWS.COM – GROBOGAN, Tahun Baru Islam sangatlah dimuliakan oleh berbagai kalangan Masyarakat Jawa. Mulai dari kegiatan tradisional selamatan, tirakatan, memperbanyak sholat tahajud hingga bersedekah.
Hal ini patut jadi tauladan umat dan masyarakat, dimana Masyarakat Dusun Kuwojo Desa Dimoro Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan sungguh memperlihatkan kegiatan keagamaan yang perlu dicontoh.
Puncak peringatan Tahun Baru Islam yakni 10 Muharram dengan dilaksanakan “Pengajian Umum dan Santunan Anak Yatim” di halaman Masjid Baitul Muttaqin Kuwojo pada hari Kamis malam (27/0702023).
Dalam pengumpulan dana kurang dari satu jam oleh masyarakat melalui panitia yang ada terkumpul dana sebesar Rp. 20.683.000; dan dana tersebut dibagikan kepada anak yatim berjumlah 20 anak.
Artinya setiap anak menerima santunan sebesar Rp. 1.034.000;.
Dalam sambutannya, Ngali selaku Kepala Dusun Kuwojo Desa Dimoro memberikan apresiasi atas kegiatan umat muslim dalam kegiatan Peringatan 10 Muharram 1445 H dan santunan kepada Anak Yatim yang dilaksanakan malam ini.
“Kami bangga dengan persatuan dan kerukunan yang ditunjukkan oleh Warga Dusun Kuwojo ini, dimana Ulama dan Umaro’ saling berkolaborasi meningkatkan Syiar Islam yang luar biasa”. ucapnya.
Untuk bershodakoh bisa menepis tolak balak, dan akan dilipatgandakan rejeki kita oleh Allah SWT, imbuh Ngali.
Senada dengan penyampaian Kepala Dusun Kuwojo Ngali, Ketua Panitia Santunan Anak Yatim Kyai Abdul Wahid juga menyampaikan terima kasih atas kegigihan dan keikhlasan yang dilakukan oleh umat Islam Dusun Kuwojo. Semoga ditahun yang akan datang selalu meningkat dalam amal baik dan menyantuni anak yatim di lingkungan dusun kita, ucapnya.
Prosesi Santunan Anak Yatim diserahkan oleh Mashuri selaku Sekretaris Desa Dimoro.
Dikatakan bahwa, kami merasa bangga atas dukungan Masyarakat dan Umat Islam di Dusun Kuwojo malam ini.
“Berbuat baik dan beramal serta menyantuni anak yatim merupakan kewajiban kita bersama, agar anak – anak yang ditinggalkan orang tuanya baik bapak ataupun ibunya, bisa merasakan kebahagiaan seperti kebahagiaan yang kita rasakan”, ucap Mashuri.
Puncak acara inti yakni penyampaian tausiyah oleh Al Ustadz Nur Wahid Hasyim dari Pulorejo Dimoro.
Dalam Tausiyahnya disampaikan tujuh hal mulia bagi Umat Muhammad SAW yang menjadikan Malaikat Jibril merindukannya.
Ketujuh hal tersebut diantaranya ; Menjalankan Sholat Berjamaah, Selalu Dekat dengan Ulama, dan Mengantarkan Jenazah ke Pemakaman.
Untuk hal berikutnya yakni Menjenguk Orang Sakit, dimana ketika kita menjenguk orang sakit disitu hadir pula 70 ribu Malaikat Allah ikut mendoakannya.
Selain itu, Senantiasa Senang Bersedekah, Mendamaikan kepada orang yang sedang bertikai, dan yang terakhir adalah Memuliakan Tetangga dan Anak Yatim.
Apabila kita selaku Umat Muhammad SAW dapat menjaga sekaligus menjalankan ketujuh hal tersebut, niscaya hidup kita akan tentram, rejeki lancar, anak-anak kita sholeh dan sholehah serta kelak kita meninggal akan masuk surganya Allah, pungkas Kyai Nur Wahid Hasyim.
( AL.1 – Grobogan ).