KLATEN – Sebuah batu sungai misterius yang berukir mirip tulisan di Klaten dan langka ditemukan di dekat aliran sungai di persawahan Klaten. Kini batu itu diserahkan warga ke Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten.
“Batu itu ditemukan di persawahan. Posisinya dekat sungai sudah beberapa waktu yang lalu,” kata Kades Soropaten, Kecamatan Karanganom, Sri Wigati, pada wartawan, Kamis (4/3/2021).
Wigati mengatakan batu itu ditemukan tanpa sengaja usai petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) mengecek temuan batu yang diduga cagar budaya di persawahan Dusun Lumbang Dungik, Desa Soropaten, Kecamatan Karanganom, Klaten. Karena dinilai unik, warga menyerahkan batu itu ke dinas.
“Batu diserahkan warga ke dinas beberapa waktu lalu. Yang membawa penemuan batu itu antara Yuniarto Widodo, Margono, Aģus Purwonugroho dan Darmo Mulyono,” lanjut Wigati.
Dari Keaslian hingga Asal-usulnya
Diwawancara terpisah, Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten, Yuli Budi Susilowati, mengatakan batu itu diserahkan warga beberapa waktu lalu. Batu itu ditemukan di sekitar lokasi yang diduga dekat dengan temuan benda cagar budaya.
“Batu itu ditemukan di dekat lokasi yang pernah kita cek. Lokasi ditemukannya batu itu sebuah gumuk (gundukan tanah),” jelas Yuli di kantornya.
Yuli mengaku pihaknya tidak tahu persis lokasi tempat penemuan batu unik itu. Namun, dari keterangan warga batu itu ditemukan di sawah dekat sungai.
“Batu itu ditemukan warga lalu warga melapor ke Dinas. Batu kemudian diantar warga ke dinas,” lanjut Yuli.
Pantauan dilapangan, batu sungai berwarna putih kekuningan itu sebesar buah kelapa. Permukaan batu itu kasar dan berbentuk lonjong.
Di batu itu ada sejenis goresan menyerupai angka delapan. Selain itu, ada juga garis-garis tegak, mirip lekukan huruf S, dan lainnya.
Sementara itu, Analis Cagar Budaya dan Koleksi Museum Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten, Wiyan Ari Tanjung, menyebut goresan di batu itu diduga tulisan. Namun, pihaknya masih belum bisa memastikannya.
“Dugaan itu tulisan tapi kita juga belum bisa memastikan. Yang akan memastikan itu nanti ahli epigraf,” terang Tanjung saat ditemui di kantornya.
Sumber: detikcom
Editor: Seno