POLITIK, — Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin curiga dengan aksi bagi-bagi buku Prabowo Subianto. Ia mempertanyakan apakah ada money politics dalam bagi-bagi buku itu hingga membuat emak-emak ribut memperebutkannya.
“Mungkin perlu ditanyakan ke Bawaslu setempat apakah bagi-bagi buku itu bagian money politics,” kata Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf, Raja Juli Antoni di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (1/11/2018).
Sekjen PSI itu curiga kenapa bisa masyarakat Ponorogo saat itu berebutan mengambil buku yang diberikan tim Prabowo. Ia meminta Bawaslu menyelidiki hal itu.
“Saya nggak tahu sampai ibu-ibu rebutan, apakah ada, itu harus investigasi lebih lanjut, kenapa orang kok sampai rebutan seperti itu,” ungkap Antoni.
Selain itu, ia juga menyoroti tindakan Prabowo yang marah saat masyarakat berebut buku. Antoni menyebut hal itu menunjukkan perilaku Prabowo yang sesungguhnya.
“Kejadian itu mengkonfirmasi siapa Pak Prabowo sebenarnya. Jadi sudah banyak berita, sudah banyak kabar personal atau kelompok ya itu atitude Prabowo seorang grasak-grusuk, emosional dan kita bertanya ke rakyat apakah kita memilih pemimpin grasak-grusuk dengan tingkat emosional seperti itu,” tuturnya.
“Di depan panggung misalkan bisa marahin emak-emak, itu kasihan sekali. Tegas tidak menghardik, tegas tidak marah-marah, tegas tidak banting handphone misalkan dan jangan menyakiti emak-emak,” sambung Antoni.
Sebelumnya diberitakan, Prabowo sempat merasa geram saat hadir di tengah warga Ponorogo. Hal itu dipicu karena melihat emak-emak berebut buku yang dibagikan tim Prabowo saat dirinya berpidato.
“Saudara mau diam atau saya yang bicara, saudara naik ke sini (panggung,red). Kalau mau sopan saya bicara dulu, ini ingin lanjut atau tidak. Jangan ribut sendiri,” tegas Prabowo saat berada di salah satu tempat makan di Jalan KH Ahmad Dahlan, Ponorogo, Kamis (1/11/2018).
Sumber: detiknews.com
Editor: Rian Hepi