LINTASINDONEWS.com, SRAGEN – Pondok Pesantren SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen Alamat Dk. Ngepringan Rt 02/01 Karangtengah Kec/Kab.Sragen. Serma Harun Yunianto(Babinsa Karang tengah Koramil 01/Sragen Kodim 0725/Sragen) kepada Siswa Kelas 7 dan 8 SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen, yang diikuti sekitar 320 orang. Senin (18/11) Pukul 09.20 hingga 11.20 WIB.
Hadir dalam kegiatan tersebut,” Ustad Ali Rosidi,S.Pd (Kepala sekolah SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen),Kapten Cpl P. Catur S (Danramil 01/Sragen),Serma Harun Yunianto (Babinsa Karangtengah Ramil 01/Sragen),Ustad Ustasyah Ponpes Dimsa, Siswa siswi Kelas 7 dan 8 SMP Darul Ihsan Muhammadiyah Sragen.
Inti materi Wawasan Kebangsaan yang di sampaikan oleh Serma Harun Yunianto (Babinsa Karangtengah Ramil 01/Sragen),” Ancaman terkini tentang era globalisasi ,”
1) Perang Budaya
2) Perang Biologi
3) Perang Keuangan
4) Perang Cyber
5) Perang Media
6) Perang Lingkungan.
Sekarang ini paling banyak di dunia yang nantinya pada tahun 2065 itu akan mengalami krisis energi yaitu cadangan minyak bumi akan habis dan itu akan tergantikan dengan sumber daya yaitu sumber daya hayati atau sumber daya dari tumbuh-tumbuhan yang berada di negara yang dilewati garis khatulistiwa yang termasuk adalah Negara Indonesia.
Yang saat ini Indonesia sudah terpapar oleh ideologi selain Pancasila yaitu radikalisme menurut menko polhukam yaitu bapak Mahfud MD bahwa radikal tersendiri itu terbagi jadi 3 yang pertama adalah radikal takfiri yaitu dengan cara mengkafirkan orang lain yang kedua yaitu dengan cara radikal di hati atau dengan cara jihad yang ke tiga dengan cara terorisme yaitu melakukan sekelompok orang untuk melakukan ancaman,”Ucap Serma Harun.
Menurut survei yang telah dilakukan mahasiswa dan pelajar di Indonesia sudah terpapar radikal sebesar 23%, oleh karena itu melalui Babinsa karang Tengah yaitu Serma Harun yunianto melaksanakan wawasan kebangsaan.
Yaitu menanamkan kembali ideologi Pancasila dengan cara cara mengimplementasikan Pancasila di kehidupan sehari-hari, yang meliputi toleransi antar beragama saling menghormati menghargai keberagaman menjaga persatuan dan kesatuan menjaga kerukunan.
Serta menumbuhkan kebudayaan Indonesia sehingga terciptalah cinta tanah air.
Wawasan kebangsaan ini juga untuk mengantisipasi gerakan pengibaran bendera HTI yang telah di lakukan oleh salah satu siswa yang tergabung dalam kerohanian Islam di SMK Negeri 2 Sragen yang lalu.
“Sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali oleh sekolah-sekolah lain dan supaya tidak terpengaruh oleh paham-paham radikal sehingga mari kita ciptakan untuk menjadi manusia yang pancasilais,” Pungkas Serma Harun.
Pihak kepala sekolah sangat senang sekali dan merespon dengan baik, karena kegiatan seperti ini supaya anak-anak bisa menumbuhkan lagi rasa cinta tanah airnya.
“Nantinya selepas lulus dari pondok pesantren Muhammadiyah Darul Ihsan bisa diterapkan di lingkungan keluarganya, masyarakat tempat tinggalnya Dan Dari pihak pondok pesantren Muhammadiyah Darul Ihsan,” Ujarnya.
Selain itu Kasek mengucapkan rasa terima kasih yang sangat luar biasa kepada Pak Babinsa mudah-mudahan kegiatan ini tidak cukup sampai di sini dan bisa berkelanjutan di sekolah-sekolah lain. (Heri/Hms)