Bidik Program RTLH, Bumdes, Infratuktur dan Jaringan Listrik Masuk Sawah
Lintasindonews.com, Sragen — Di lansir dari tempo.co Pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp 3,254 miliar pada tahun 2018 ini untuk program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Program tersebut lebih dikenal masyarakat umum sebagai program bedah rumah.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Khalawi Abdul Hamid menyatakan, anggaran tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 1,93 miliar. Program ini akan menyiapkan perumahan agar layak bagi masyarakat yang kondisinya kurang layak huni.
Guna merealisasikan itu Suparno selaku Kades Desa Kalangan Gemolong Sragen Provinsi Jawa tengah, tahun ini telah menganggarkan bantuan RTLH (Rumah Tinggal Layak Huni) dengan harapan masyarakat tidak mampu bisa berteduh dengan nyaman. Saat ini sudah terealisasi sebanyak 9 RTLH.
” Ada pengalaman beberapa waktu lalu warga kita ajukan untuk mendapat RTLH, namun belum terealisasi rumah sudah roboh. Inilah yang membuat saya benar-benar terpanggil untuk mencarikan bantuan, ” jelas Suparno.
Selain itu berdasarkan pantauan media ini, desa kalangan yang baru saja di pimpin Suparno sejak 2017 lalu sudah masuk kategori bebas BABS (Buang Air Besar Sembarang).
Sementara untuk Bumdes sendiri sudah di rintis pekan depan akan turun bantuan Rp.30 juta dari Provinsi, sedangkan gedung Bumdes sudah ada sebagai sarana kantor di bangun tahun lalu.
Rencana Bumdes bergerak di bidang penjualan obat pertanian, jasa pajak dan lain-lain. Yang masih menjadi ganjalan dan harapan Suparno saat ini adalah jalan sentral utama, yakni jalan penghubung desa hadiluwih kecamatan sumberlawang menuju desa kalangan belum layak, kendati sudah banyak yang melewati saat musim kemarau, namun jika hujan turun becek dan tidak bisa di lewati.
” Saya dan masyarakat desa kalangan berharap ada perhatian dari pemerintah, dimana jalan itu sebagai jalan pintas antar kecamatan, baik anak sekolah, petani maupun masyarakat umum, jalan ini bisa menjadi lebih dekat dan baru makadam saja, ” jelasnya.
Masih menurut Suparno petani saat ini berharap dapat bantuan jaringan listrik di pematang sawah, guna pengairan bisa berjalan, dimana saat ini listrik masuk sawah sangat di butuhkan, katanya.
Kontributor: Wanto
Editor: Rian