SRAGEN, Rencana untuk melaksanakan sistem Pembelajaran Tatap Muka (PTM) saat pandemi COVID-19 yang sempat terhenti mulai dijalankan kembali oleh pemerintah. Seiring menurunnya kasus COVID-19 di Indonesia, sudah banyak wilayah-wilayah yang memberlakukan sekolah tatap muka.

Lalu, apa saja yang harus dipertimbangkan dan dilakukan orang tua? tentu orang tua memiliki peran penting dalam memutuskan proses belajar Anak. Tak perlu cemas, pada pembelajaran tahun ajaran baru 2021/2022, sistem akan lebih dinamis dan merancu pada Kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dan Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemic COVID-19.

Untuk itu Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Masaran kabupaten sragen Drs. Marbudi Handayanta telah mempersiapkan Pendidikan Tatap Muka (PTM), dengan cara Wajib Patuhi Protokol Kesehatan. Mematuhi protokol kesehatan merupakan aturan pertama yang wajib diikuti siapapun yang berada di sekolah. Kemudian tetap Jaga Jarak, tidak bertukar alat tulis dan buku, selanjutnya sering cuci tangan.

Untuk itu dia berupaya ingin menyediakan peralatan protokol kesehatan secara maksimal seperti, masker kesehatan 3 lapis, hands sanitizer, alat pengatur suhu dan sabun cuci tangan.

Namun pendidikan daring dan luring tetap di lakukan, mengingat wilayah sragen masih menerapkan PPKM untuk tatap muka masih terbatas belum maksimal. Dan pemberian kuota untuk para siswa sudah dia ajukan secara keseluruhan, dan tinggal menunggu keputusan dari pemerintah pusat.

Sekolah SMP Negeri 2 Masaran sudah menjadi sekolah Adiwiyata, dan juga sudah banyak memiliki prestasi baik akademik maupun non-militer akademik. (War)

SHARE