Adiat Santoso Ketua AWPI Korwilsus Soloraya
OPINI, Sebagai warga negara indonesia yang baik harus mengedepankan kondusifitas masyarakat, tidak menyebar isu tentang Virus Corona. Sehingga, upaya pemerintah dalam melawan hoax wajib didukung serta dibantu.
Perkembangan berita hoax di Indonesia sendiri memang cukup deras arusnya, berita hoax yang sedang marak bisa digunakan sebagai bahan seru-seruan.
Disebutkan dalam sejumlah laporan, Indonesia termasuk paling komsumtif terhadap penyebaran berita hoax. Alasan sekarang masyarakat malas membaca. Sehingga langsung nge-share segala macam berita tanpa mau membaca isi berita dan mengetahui kebenarannya lebih dahulu.
Kemungkinan, jika menjadi orang pertama yang menyebarkan berita akan merasa lebih hebat, bangga. Tapi, sayangnya tidak dibarengi informasi yang akurat. Jadinya malah membuat informasi menjadi bola liar.
Termasuk isu-isu yang digelontorkan berkenaan dengan Corona Virus atau Covid-19. Dan pemerintah himbau publik untuk mengikuti info resminya saja.
Adiat santoso yang lebih familiar dengan nama panggilan Edot selaku Ketua AWPI (AWPI) Korwilsus Soloraya, menghimbau kepada lapisan masyarakat agar cerdas dalam menggunakan media sosial.
Dia katakan, ketika merespon terkait virus Corona,dirinya mengakui berita hoax terkait Corona ini dinilai lebih cepat menyebar ketimbang wabahnya sendiri.
Oleh karena itu, Edot meminta kepada publik untuk tidak sembarangan menge-share virus yang awal mulanya dari kota Wuhan, china. itu.
“Berita tak benar tentang virus Corona jangan di buat main-main, karena bisa merugikan yang bersangkutan dan masyarakat umum lainnya, termasuk keluarga korban berita hoax, bisa terkena UU IT lo?, “tandasnya kesal.
Lebih jauh, Edot juga meminta kepada seluruh masyarakat agar tidak mengkaitkan masalah corona dengan masalah-masalah lain, yang akibatnya berdampak luas serta negatif bagi masyarakat dan negara, baik di sektor ekonomi maupun sektor lainnya.
“Saya berharap agar masyarakat lebih mengacu kepada institusi resmi dan informasi yang disampaikan pemerintah secara resmi dalam rangka pencegahan dan juga penanganan virus ini, “ujat Edot.
Masih menurutnya, jika salah menangani maka dampaknya akan sangat luas. jika hal ini merupakan murni masalah kesehatan. Sehingga bagi semuanya wajib berpedoman pada referensi utamanya.
“Merespon berita-berita seperti ini memang tidaklah mudah. Disebabkan banyaknya masyarakat sekarang yang memiliki smartphone, nyatanya miskin wawasan karena minimnya minat baca mereka, mereka agaknya lebih suka dapat jempol atau love di jejaring media sosial mereka ketimbang harus mengecek kebenarannya terlebih dahulu, “jelas pria penghobi musik metal ini.
Selain itu, Edot berpendapat hal sepele namun sebetulnya memiliki dampak yang begitu signifikan. Dia katakan, Pemerintah sudah mati-matian mengupayakan beragam langkah antisipasi. Mensosialisasikan secara gamblang offline maupun online.
“Tapi kenyataanya publik lebih percaya hoax yang beredar, ujung-ujungnya mereka melarat informasi. Mirisnya mereka akan berada dalam lingkaran kepanikan tanpa tahu berita sebenarnya, “katanya dengan ketus.
Untuk itu, dia berharap masyarakat bisa melawan isu hoax ini, dengan cara Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, aparatur negara mulai dari lini teratas hingga terbawah wajib dilaksanakan. Bukan saja menyajikan berita yang mengedukasi namun juga benar tanpa harus menakut-nakuti.
“Virus Corona dapat membunuh siapa saja, tapi penyebaran informasi terkait hal ini haruslah bisa dipertanggungjawabkan. Getol menyebar hoax di media sosial biar bisa tenar dan dapat pujian. Tapi giliran diciduk karena penyalahgunaan teknologi, nangis-nangis minta pertolongan, mikir! mikir!, “urainya.
Terlebih Pemerintah telah melakukan sejumlah langkah antisipasi untuk menanggulangi wabah ini. Mulai dari travel ban hingga pengawasan di fasilitas publik. Prinsip utama penyebaran virus ini ialah menyerang imunitas. Jadi jika imun dan kesehatan bagus, virus apapun tidak bakal nembus termasuk Virus Corona. Mari dukung pemerintah wujudkan kondusifitas masyarakat. Sehingga stop berlebihan menanggapi masalah yang ada, atau membuat meme ga berguna. Masalah kesehatan bukanlah bahan lucu-lucuan!
“Saya menyaksikan sendiri,. Khususnya informasi yang beredar di wilayah gemolong, Sragen, akibat dampak penyebaran informasi yang kurang valid tentang isu corona virus dan ODP orang yang bersangkutan, yang belum tentu diyakini terkena corona akhirnya membunuh karakter seseorang dan melemahkan perekonomiannya. Dan itu sangatlah tidak manusiawi dengan menelan mentah informasi, “pungkas Edot. (Red)