Mbah Mulyo Asih (Tibyani)
LintasIndoNews.com | Boyolali, Bersahaja, dan berhati mulia serta memiliki jiwa penolong, meskipun memiliki kelebihan dalam olah kebatinan. Ia selaku rendah hati, bahkan semua kelebihan yang dia miliki, digunakan untuk menolong sesama.
Dia adalah Tibyani yang biasa di sapa Mbah Mulyo Asih (62 tahun), kesenangannya dalam olah fisik adalah mendaki gunung, bagi Mbah Mul naik ke puncak gunung adalah wujud dari penyatuan alam, agar dalam hidup ini mengakui kebesaran Tuhan YME. Hingga Mbah Mul rela bergerilya mendaki gunung se Pulau Jawa.
Mbah Rambat adalah sahabatnya sejak kecil, mereka berdua selaku melayani siapapun yang membutuhkan pertolongan, tanpa di pungut biaya.
Menurut Mbah Mul rezeki sudah ada yang mengatur, wajar jika Mbah Mul memiliki jiwa yang ikhlas tanpa pamrih. Pengabdiannya kepada sesama sudah mendarah daging hingga ke dalam sanubarinya. Baginya persaudaraan lebih penting daripada kekayaan.
“Rejeki itu tidak ada yang akan tertukar, asal kita berdoa dan berusaha ,” Ungkapnya.
Saat membeberkan arti simbol filosofi, seperti mobilnya ada gambar Kelelawar atau lowo, memiliki arti jika malam itu dunianya kelelawar, jadi Mbah Mul suka Prihatin lelaku tidak tidur malam hari (tirakatan). Agar semakin dekat dengan sang Maha Pencipta.
Dalam pengobatan, media yang di gunakan Mbah Mul juga cukup sederhana, ia mengandalkan obat alami sejenis dedaunan yang tergolong sangat herbal.
Inilah sekilas pengobatan ala Mbah Mul, yang banyak di butuhkan orang. Jika ada yang sakit bisa konsultasi dan Insya Allah Mbah Mul atas ijin yang maha Kuasa di beri kesembuhan. Datang saja di tempat usahanya Tahu Kupat di wilayah Sambi, Boyolali yang cukup terkenal.
“Manusia hanya berusaha dan berdo’a selanjutnya karya Tuhan yang menyembuhkan, ” Begitu tutur Mbah Mul. (Janter)