SRAGEN – Semangat gotong royong yang ditunjukkan oleh masyarakat Desa Gawan, Tanon, Sragen, Jawa Tengah. Membuat hati terasa damai. Pemandangan seperti ini tentu sudah jarang ditemukan di perkotaan. Tua muda ikut bergabung melakukan gotong royong demi menjaga lingkungan alam mereka yang merupakan sumber kehidupan. Senin (14/2/2022).
Gotong royong dan swadaya masyarakat dilakukan untuk mengetahui potensi masyarakat desa dalam pembangunan daerahnya, seberapa besar swadaya dari masyarakat dalam melaksanakan pembangunan di daerahnya. Pembagunan yang dilaksanakan atas swadaya masyarakat menunjukkan bahwa masyarakat desa mampu membangun daerahnya sendiri.
Lestarikan budaya gotong royong paguyuban warga desa gawan, peduli Jln menuju makam Desa Gawan di laksanakan kerja bakti Pembangunan Talut jln menuju makam, supaya aliran air got tidak tersumbat di saat musim hujan ini. Acara kerja bhakti mulai dilakukan pada hari Minggu, bertempat di Desa Gawan RT 12 jln menuju makam Desa Gawan.
Masyarakat Desa Gawan, ramai-ramai berkumpul bersama melaksanakan kegiatan gotong royong secara swadaya kerja bakti perbaikan talut di jalan pintu masuk menuju makam.
Sejak kemarin, minggu pagi dengan berbagai alat seperti cangkul, angkong, palu, linggis dan lain sebagainya, dengan semangat bersama mewujudkan pembangunan Talut jalan menuju pintu masuk makam yang sudah lama dinantikan masyarakat Desa Gawan, khususnya masyarakat warga RT 12.
Sumber dana pembangunan Talud jalan menuju makam sekitar kurang lebih 100 meter ini adalah murni swadaya masyarakat dan di tambah bantuan dari Pemdes Gawan. Sutrisna, S.Sos selaku Kepala Desa Gawan menjelaskan, Untuk pengerjaan pun semua dilaksanakan secara swadaya dan gotong royong.
Dengan Penuh Semangat
Supadi selaku Ketua RT baru bersama Sekdes Gawan Ali Fatkhudin mengungkapkan, jalan menuju makam adalah jalan milik umim. Ia mengajak warga melakukan kerja bakti dengan penuh semangat bergotong-royong.
“Iki kuburane dewe, dalane dewe, sopo maneh nek gak aku lan kowe sing ndadani kudu sing semangat kerja bhaktine, nek wes di dandani lan di paving dalan mlebu makom ora bakal embet, mulane ayo sing semagat dulur (ini makam milik kita, jalan milik kita, siapa lagi kalau bukan kita yang merawat, untuk itu kita Wajid kerja Bhakti. Kalau sudah di rehab dan di paving jalan tidak becek, untuk itu mari kerja Bhakti dengan semangat saudara),” ungkap Supadi.
Sementara itu, Kepala Desa Gawan, Sutrisna, S.Sos. yang juga ikut langsung dalam kegiatan mengungkapkan, kegiatan gotong royong atau kerja bakti seperti ini rutin kami laksanakan setiap satu bulan sekali di masyarakat kami yang dilaksanakan di masing-masing dusun yang ada di Desa Gawan.
“Kegiatan ini adalah wadah pemersatu masyarakat agar tetap kompak dan guyub rukun selalu serta mendidik kita semua sebagai masyarakat agar mempunyai jiwa Mulat Sarira Hangrasa Wani, Rumangsa Melu Handarbeni, Wajib Melu Angrungkebi, yang mempunyai makna arti kita sebagai manusia yang hidup di lingkungan masyarakat harus berani mawas diri, merasa Ikut memiliki, wajib Ikut menjaga kelestarian lingkungan,” Pungkas Sutrisna.
Kontributor: Sriyadi