LINTASINDO – GROBOGAN, Pemerintah Pusat menyerukan beleid efisiensi anggaran APBN/APBD Tahun Anggaran 2025 untuk program pro-rakyat.Tetapi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Grobogan malah mengadakan Press Tour ke Jakarta.

Infokom Goes to Jakarta merupakan kegiatan peningkatan sumber daya manusia dibidang pengelolaan informasi dan komunikasi publik peningkatan kompetensi kehumasan pemerintah bersama Forum Wartawan Grobogan dilaksanakan pada Rabu hingga Jumat, 26 – 28 Februari 2025.

Hal itu diketahui berdasarkan Surat Undangan yang beredar Nomor : B/400.14.5.6/45/Diskominfo/2025 yang ditandatangani oleh Kepala Diskominfo Kabupaten Grobogan Mudzakir Walad pada Selasa, (25/02/2025)

Ironisnya, ditengah rencana kegiatan jalan-jalan Diskominfo Grobogan itu beriringan dengan terbitnya Surat Edaran Nomor 900/833/SJ yang dikeluarkan oleh Kementrian Dalam Negeri tentang Penyesuaian Pendapatan dan Efisiensi Belanja Daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025.

Selain mengatur pengurangan belanja perjalanan dinas hingga 50 persen untuk seluruh perangkat daerah, efisiensi anggaran dilakukan dengan membatasi belanja kegiatan yang bersifat seremonial, kajian, studi banding, percetakan, publikasi, dan seminar/focus group discussion. Pemda juga diminta untuk melakukan penyesuaian belanja APBD T.A 2025 yang bersumber dari Transfer ke Daerah (TKD).

Didalam Surat Edaran Mendagri juga disebutkan peran dari Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) diinstruksikan untuk melakukan monitoring dan evaluasi penyesuaian anggaran berpedoman Inpres Nomor 1 Tahun 2025.

Saat reporter lintasindo.com menghubungi Sekda Grobogan Anang Armunanto, Kamis pagi (27/02/2025) melalui sambungan telphone, dikatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Grobogan tetap melaksanakan efisiensi anggaran dan sudah kita formatkan. Efisiensi sedang kita hitung karena SE Mendagri berkaitan efisiensi anggaran turun (23/02/2025), ujar Anang .

“Kominfo tetap di potong 50% untuk menghemat anggaran, namun berkaitan perjalanan dinas tentu ada skala prioritas”, tegas Sekda.

Ditanya tentang urgensinya Kominfo Press tour atau bisa dikata Plesir, Anang menambahkan masyarakat atau siapapun berhak menilai,saran, koreksi,atau kritik sekalipun untuk dievaluasi. Kalau kenyataannya betul kegiatan tersebut tidak cukup signifikan di Grobogan, bisa juga tidak dianggarkan lagi, pungkas Anang.

Terpisah, Kadin Kominfo Mudzakir Walad menyampaikan, efisiensi bukan berarti menghentikan semua kegiatan, namun memilah untuk kegiatan yang lebih prioritas. Tentu dengan memperhatikan arahan dari Pemerintah Pusat, ujarnya.

Ketika ditanya lintasindo.com melalui pesan WhatsApp tentang Press tour itu event tahunan….??? Apa yang bisa dipetik maknanya dari Press tour tersebut untuk bisa di terapkan di Grobogan, lebih-lebih bila tidak tepat disebut pemborosan Anggaran APBD yang bersifat seremonial. Kepala Kominfo (Walad) belum menjawabnya, mungkin sedang sibuk mempersiapkan agenda acara giat press tour.

 

( AL.1 – Grobogan ).

SHARE