LINTASINDONEWS.COM – Bunuh diri masih menjadi persoalan serius di wilayah Gunungkidul.Situasi ini dianggap sebagai situasi darurat medis yang membutuhkan intervensi dan penanganan medis serta psikologis secepatnya.
Dari tahun ke tahun kasus ini hampir sama. Dibulan maret dan April tahun 2023 kasus gantung diri sudah terjadi 2 kasus kejadian awal bulan di Kapanewon Tepus, sekarang terjadi lagi kasus Gantung diri yang ketiga (3) di Padukuhan Pudak korban berinisial SDM, Laki-laki (64th) pada hari Sabtu (01/04/2023),Kalurahan. Tepus, Kapanewon.Tepus, Kabupaten Gunungkidul, ditemukan sudah tergelantung di pohon waru.
Dijelaskan oleh Kapolsek Tepus Iptu larso. Sh. Mm,Pada hari Sabtu ,tanggal 01 April 2023 sekira Pukul 08.30 WIB Saksi I Liya Ina Wati sedang memarkir sepeda motor di rumahnya yang ada di sebelah atas timur rumah korban saat itu saksi mendengar saudara Satinem yang merupakan Istri korban sedang mencari korban dengan cara memangil-mangil nama korban.
Kemudian Saksi I reflek menoleh ke arah rumah korban dan tidak sengaja meihat korban sudah tergantung di pohon waru di sebelah timur rumah korban dengan menggunakan sobekan kain sarung warna putih motif kotak kotak coklat hitam kemudian Saksi I datang rumah korban dan memberitahu Saksi II dan istri korban kemudian keluarga korban memberitahukan peristiwa tersebut tersebut kepada saudara Hendro Styawan selaku Dukuh Pudak.
“Korban diketahui oleh saksi Lina sedang memakirkan sepeda motornya,karena mendengar istri korban memanggil- manggil korban dengan suara keras,dengan refleks saksi menoleh ke arah rumah ,tidak sengaja melihat korban tergantung di pohon waru,” jelas Iptu Larso.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Iptu larso. Sh.Mm, setelah mendapat informasi dari salah masyarakat Padukuhan Pudak, selanjutnya diteruskan Bhabinkamtibmas dan Piket SPKT Polsek tepus dan personil polsek tepus mendatangi TKP, Korban diturunkan oleh, Piket SPKT Polsek Tepus , Medis Puskesmas Tepus II di bantu Warga.
Hasil pemeriksaan dari petugas medis Puskesmas Tepus, kejadian ini murni bunuh diri tidak ada indikasi penganiayaan.
Menurut keterangan Pihak kelurga Korban mempunyai riwayat penyakit Jantung dan lambung .
Pada hari Jum’at tanggal 31 Maret 2023 sekira pukul 14.00 WIB baru pulang dari Opname di RSUD Wonosari.
3. Semenjak sakit korban seperti putus asa dan sekira satu bulan yang lalu korban pernah bilang kepada keluarga agar tidak usah di periksakan ke rumah sakit
Keluarga korban menerima bahwa peristiwa tersebut sebagai musibah. Dan membuat pernyataan keluarga menerima atas kejadian tersebut.
Upaya-Upaya yang akan kami lakukan: melakukan penyuluhan terhadap warga/masyarakat yang rentan terhadap gantung diri. Berkoordinasi dengan puskemas melakukan pendekatan terhadap warga yang memiliki penyakit menahun yang rentan bunuh diri, melakukan pendekatan dan penyuluhan secara door to door.
“Kami lakukan pendekatan kepada masyarakat akan retannya kejadian gantung diri dengan melibatkan Puskesmas, pemerintah kalurahan tokoh masyarakat setempat. Adanya kejadian ini ada faktor-faktor yang membuat kemungkinan individu mengalami masalah atau gangguan lebih kecil. Faktor pelindung mencakup faktor biologis, psikologis, atau sosial pada diri sendiri, keluarga atau lingkungan.” imbuhnya.
(Yanto)