LINTASINDONEWS.COM – GUNUNGKIDUL, Dalam waktu dekat ini minyak bersubsidi pemerintah Minyakita mulai langka dipasaran.K elangkaan ini sangat dirasakan masyarakat Gunungkidul, Selasa/21/02/2023.
Imbas dari kelangkaan ini,minyak merek lain harganya melambung tinggi , hal ini juga dirasakan di pasar tradisional yaitu Pasar Pon yang berada di wilayah Kalurahan Jepitu, Kapanewon Girisubo Gunungkidul.
Keluhan ini disampaikan beberapa pedagang, salah satu bernama Suroso didepan awak media menyampaikan, sejak satu bulan terakhir ini minyak bersubsidi MinyaKita sudah mengalami kelangkaan. Permintaan konsumen meningkat tapi minyak tidak ada, sehingga minyak merek lain meningkat harganya.
“Apalagi sebentar lagi bulan Ramadhan kemudian lebaran, kami kawatir minyak harganya tidak terkendali.
Sangat disayangkan harga minyak goreng curah dijual dengan harga Rp16 ribu sampai Rp18 ribu, sedangkan minyak goreng premium sekarang Rp21 ribu per liternya” jelas Suroso ,Selasa (21/02/2023).
Mengetahui kondisi dipasar ,Kelik Yunianto selaku Kepala Dinas Perdagangan, mengatakan Kementerian Perdagangan memastikan pasokan kebutuhan akan minyak goreng baik curah maupun minyak bersubsidi terpenuhi. Terlebih, jelang puasa yang tinggal satu bulan lagi.
Kelik menuturkan, salah satu upaya yang dilakukan ialah meningkatkan jumlah pasokan minyak goreng sebanyak 50 persen lebih banyak per bulannya. Hal ini minimal dapat memenuhi kebutuhan minyak di Gunungkidul.
“Arahan dari pusat agar penjualan minyak goreng bersubsidi diutamakan untuk pasar rakyat agar terjadi pemerataan terutama warga yang berpenghasilan menengah ke bawah sehingga dapat membeli minyak goreng dengan mudah dan terjangkau,” Kelik memungkasi.
(yanto)