SRAGEN, Fenomena tanah bergerak terjadi di Dukuh Ngasinan, Desa Purworejo, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Peristiwa ini terjadi kemarin sekitar pukul 02.30 WIB, saat orang muslim waktunya untuk persiapan sahur, Jumat (15/4/2022).
Sehari kejadian di daerah Dukuh Ngasinan sedang turun hujan, kemudian disusul keesokan pagi harinya terjadi tanah bergerak tersebut.
Sementara itu tanah pekarangan yang sudah jadi hak milik warga Desa Jenalas, Gemolong juga ikut bergerak ke bawah dan terbelah menjadi dua. Awalnya, tanah tersebut bergeser beberapa centimeter saja dengan kedalaman kurang lebih dua meter.
Kades Purworejo Dipo Ngadiyanto memberi penjelasan, seputar tebing yang rawan tersebut sudah ada keluh kesah warga sejak 3 bulan yang lalu.
Menurut Dipo jika turun hujan memang ada kerawanan tebing tersebut, untuk itu ia bersama Puskopad (Pusat Koperasi Angkatan Darat) Sragen melakukan pengerukan tanah.
“Kemudian kami di beri kuasa untuk melakukan pengerukan bersama Puskopad melakukan pengerukan, sudah berjalan dua bulan ini, dan kemarin malam bencana itu terjadi karena sering terjadi curah hujan, dan pengerukan ini atas permintaan warga agar tebing bisa lebih pendek, “jelas Dipo di kediamanya, Jumat (15/04/2022).
Masih Lanjut, Dipo juga menampik jika bencana ini di sebabkan karena penambangan tanah, namun murni karena fenomena alam yang terjadi.
“Jadi bencana ini bukan dampak penambangan namun murni bencana alam, “ungkap dia.
Sementara tokoh masyarakat Ketua RT 07 Istarudin warga desa jenalas yang bermukim di dekat lokasi kejadian, mengakui jika warga yang meminta untuk melakukan pengerukan. Menurut Istarudin sejak dulu tebing ini sering longsor jika turun hujan.
“Untuk itu kami berharap kepada bapak camat dan pemerintah daerah untuk segera melakukan pengerukan tebing, yang membuat kami selalu khawatir, ” tukasnya.
Lihat juga YouTube 👇:
Senada apa yang di katakan ketua RT 07 Desa Jenalas Supriyanto warga desa jenalas yang tempat tinggalnya berdekatan dengan lokasi, menyampaikan harapan tentang tebing yang sudah longsor sejak lama ini, pemerintah setempat dan warga agar bisa bersinergi melakukan upaya penggerukan.
“Kami berharap Pemerintah setempat segera melakukan pengerukan, “harap Pria paruh baya ini.
Kontributor: Sriyadi