SOLO – Pasar Ikan Balekambang sudah dicanangkan sejak tahun 2012 oleh Joko Widodo, Wali Kota Surakarta kala itu. Hanya saja tidak berkembang.
digarap serius dan sejak dibuka kembali sebulan lalu kini menjadi pusat perdagangan aneka ikan dan hasil laut Indonesia yang dijual dengan harga terjangkau.
“Kami mewujudkan mimpi Pak Jokowi, bahwa Solo punya pasar ikan dan kini teralisasi, ada banyak pedagang dari kota-kota pelabuhan ikan yang datang kesini dan menjual aneka ikan dan hasil laut dan karena yang jual langsung pedagangnya maka harga bisa murah,” kata Liesmianingsih (50), pengelola pasar ikan balekambang, ditemui Minggu (21/3/2021) pagi.
Pasar ikan Balekambang buka setiap hari mulai pukul 20.00 malam hingga subuh. Puncaknya biasanya pada malam Minggu, yang membuat pedagang menambah stok dagangan.
Bila hari biasa sekira 25 pedagang total bisa menjual 20 ton ikan dan untuk malam Minggu bisa mencapai 25 ton, bahkan lebih.
“Semua ikan air tawar, air laut, hasil laut semua ada dan kami pastikan harga tidak mahal. Karena memang tujuan kami dan Pemkot Surakarta menyediakan pasar ikan untuk rakyat,” imbuh Liesmianingsih.
Ani, warga Sukoharjo, salah satu pembeli Ikan mengaku setiap hari ia kulakan ikan di Pasar Ikan Balekambang untuk dijual lagi di Pasar Sukoharjo.
“Disini dekat, murah dan banyak pilihan, semua ikan ada. Kalau biasanya kulakan Lele, gurame, udang, kerang, nila, patin yang biasa dipasaran. Tapi sekarang bisa nambah jenis ikan laut yang susah dicari. Karena disini semua ada,” kata Ani.
Sementara, BRM Kusumo Putro, tokoh pegiat sosial Kota Solo mendorong pemerintah kota Surakarta serius memfasilitasi Pasar Ikan Balekambang.
“Luar biasa sekali kalau pasar ikan ini bisa berkembang. Kota Solo yang jauh dari laut tapi punya pasar ikan terbesar di Solo raya. Yang jualan disini pedagang pedagang ikan dari kota kota pelabuhan. Tidak mudah mendatangkan mereka. Maka kami dorong Pemkot Surakarta mengelola dengan serius diberi fasilitas dan utamanya promosi pada warga agar membeli ikan dan makan ikan, sesuai program pemerintah gemar makan ikan,” terang Kusumo.
Bahkan Kusumo juga sempat melakukan survey di sejumlah kota penghasil ikan, seperti Jogja, Semarang dan lainnya dan ia memastikan harga ikan tidak jauh berbeda, bahkan cenderung lebih murah Solo.
Ditambahkan Kusumo, ikon Solo sebagai kota kuliner akan lebih lengkap dengan keberadaan pasar ikan yang didukung dengan Selter kuliner ikan.
“Kami usulkan pada wali kota, Balekambang dikembangkan juga sebagai Selter kuliner UMKM. Disini sudah ada wisata taman dan ketoprak, lalu pasar ikan. Jadi bisa terintegrasi sebagai komplek wisata bila ada Selter warung makan atau kuliner ikan,” tandas Kusumo.
Menempati lahan seluas 6000 meter, pasar ikan Balekambang yang berada di kawasan Manahan Solo, terus berbenah.
Yang masih kurang adalah sarana dan prasarana pasar, seperti lahan parkir dan MCK. Juga harapan dibangunnya Selter kuliner ikan untuk lebih melengkapi keanekaragaman wisata kuliner Solo. [jie/pn)
Editor: Seno