![]()
Buang Air Besar Berdarah: Apa Yang Harus Anda Lakukan?

Kesehatan | Pernahkah Anda mengalami bab berdarah? Jika pernah, tentu menjadi hal yang menakutkan ketikamengalami buang air besar berdarah, dalam arti feses yang keluar bercampur darah. Apalagi baru mengalami hal ini, tentu membuat Anda khawatir dan penasaran sebenarnya apa yang sedang terjadi dan apa yang sebaiknya Anda lakukan.
Walaupun umumnya buang air besar berdarah disebabkan akibat kondisi ringan atau tidak berbahaya, namun ada kondisi-kondisi tertentu yang mewajibkan Anda untuk segera mencari pertolongan medis, yaitu ketika darah yang keluar begitu banyak hingga membuat badan menjadi lemas. Karena BAB berdarah dapat mengakibatkan kondisi yang serius dan berakibat fatal.
Apa sajakah penyebab buang air besar berdarah?
Berikut ini adalah beberapa penyakityang kemungkinan menjadi penyebab utama buang air besar disertai darah, di antaranya:
- Wasir
Wasir atau yang dikenal dengan penyakit ambeien/hemoroid adalah pembesaran pembuluh darah vena yang menjadi rapuh pada daerah anus dan rektum (sisi dalam dari anus) sehingga mudah berdarah. Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Wasir
- Fistula Ani
Fistula Ani merupakan kondisi di mana munculnya saluran kecil di antara bagian akhir usus dengan kulit di sekitar anus. Hal ini tidaklah normaldan dapat menyebabkan rasa sakit atau panas ketika buang air besar. Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Fistula Ani
- Radang Usus
Radang usus atau kolitis terjadi ketika usus mengalami peradangan. Ada dua jenis radang usus, yaitu kolitis ulseratif (peradangan pada usus besar) dan penyakit Crohn (peradangan pada dinding usus). Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Radang Usus
- Divertikulitis
Divertikulitis adalah peradangan atau infeksi yang terjadi pada divertikula (kantong kecil yang terbentuk di sekitar saluran pencernaan). Hal ini umumnya terjadi pada orang yang berusia di atas 40-50 tahun dan kekurangan serat. Baca juga: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Divertikulitis
Penyakit lain penyebab buang air besar berdarah yang jarang terjadi di antaranya kanker usus, polip usus, dan tukak lambung. Selain beberapa penyebab tersebut, BAB berdarah juga sedikit banyak dipengaruhi oleh gaya hidup yang kurang baik, seperti kurangnya makanan berserat seperti sayur dan buah, tidak melakukan olahraga, kurang minum air putih, serta sering mengonsumsi alkohol dan junk food.
Pemeriksaan dan diagnosis ketika Anda mengalami BAB berdarah
Dalam pemeriksaan awal, umumnya dokter akan melakukan diagnosa secara langsung melalui feses pasien di mana ini merupakan pemeriksaan wajib untuk mendeteksi penyebab BAB berdarah. Selanjutnya, dokter akan memeriksa beberapa hal seperti frekuensi napas, denyut nadi, suhu tubuh, serta tekanan darah pasien, tetapi hal ini hanya dapat dilakukan ketika kondisi pasien stabil.
Selain pemeriksaan awal, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai gejala, umur, dan riwayat medis. Permeriksaan lanjutan dapat berupa:
- Endoskopi. Salah satu pemeriksaan lanjutan dengan menggunakan kamera fiber optik dan selang elastis yang dimasukkan ke dalam tubuh pasien, baik melalui mulut(gastroskopi)ataupun dubur(kolonoskopi)
- Foto rontgen. Pasien akan diminta meminum cairan kontrasatau pewarna berbahan barium sehingga saluran pencernaandapat terlihat jelas pada foto rontgen
- Angiografi. Penyuntikkan caian kontras ke dalam pembuluh darah sehingga dapat terlihat jelas pembuluh darah yang mungkin mengalami pendarahan
- Radionuklir. Pemeriksaan radionuklir dilakukan dengan menyuntikkan cairan radioaktif ke pembuluh darah sehingga dapat memonitor aliran darahdalam tubuh pasien
- Laparotomi atau pembedahan dinding perut untuk melihat sumber perdarahan langsung dari dalam perut
Apa yang harus Anda lakukan ketika mengalami BAB berdarah?
Lakukan hal ini jika Anda mengalami buang air besar berdarah:
- Perbanyak minum air putih minimal 8 gelas per hari
- Perbanyak makanan berserat tinggi seperti sayuran dan buah-buahan, contohnya pepaya
- Berolahraga kurang lebih setengah jam sehari selama lima hari seminggu
- Hindari makanan pedas
- Hindari makanan atau minuman beralkohol dan berkafein
- Hindari makanan olahan dan junk food
Jika dengan cara di atas buang air besar berdarah masih tetap terjadi selama 3 hari berturut-turut, maka segera periksakan diri ke dokter. Apalagi jika darah keluar begitu banyak dan Anda merasa lemas, maka tidak perlu menunggu sampai 3 hari, Anda harus pergi ke UGD rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan darurat.
Bagaimana cara mengobati buang air besar berdarah?
Beberapa hal di atas merupakan cara sederhana menangani buang air besar berdarah. Jika buang air besar berdarah semakin parah, maka pengobatan akan disesuaikan, mulai dari penggunaan obat-obatan hingga pembedahan atau operasi.
Pemberian obat-obatan akan disesuaikan dengan penyebab buang air besar berdarah, seperti pemberianantibiotik (obat anti peradangan) dalam mengatasi radang usus (kolitis) bahkan hingga diperlukan operasi atau pembedahan dalam mengatasi polip usus.
Siapa saja yang berisiko mengalami BAB berdarah dan kapan harus memeriksakan diri?
Meskipun penyebab umum buang air besar berdarah merupakan penyakit yang tidak berbahaya, tetapi dapat juga disebabkan oleh adanya kanker. Maka dari itu, diperlukan kewaspadaan dan penelusuran lebih lanjut apabila Anda:
- Berusia 40 tahun ke atas dan mengalami buang air besar berdarah, serta feses bersifat lembek terkadang kecil-kecil seperti kotoran kambing selama enam minggu terakhir
- Berusia 60 tahun ke atas dan mengalami pendarahan yang telah berlangsung selama enam minggu atau lebih
- Menderita anemia atau kekurangan jumlah sel darah merah
- Memiliki riwayat keluarga dengan kondisi kanker usus
Dengan mengetahui penyebab dan hal-hal yang harus dilakukan ketika mengalami buang air besar berdarah, maka Anda dapat mencegah sekaligus mengurangi kemungkinan penyakit yang bertambah parah. Jika kondisi masih belum membaik, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Berbagai sumber

