Kakanwil Ditjenpas Jawa Tengah Mardi Santoso didampingi Kalapas Purwodadi Erik Murdiyanto dan Kepala Bapas Kelas II Pati Ari Adi Kurniawan Menanam Padi di Lahan Lapas Purwodadi. Sabtu (31/05/2025).
LINTASINDO – GROBOGAN, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Purwodadi bersama Balai Pemasyarakatan Kelas II Pati gandeng IPWL Al Ma’laa Purwodadi guna wujudkan pengembangan pembinaan kepada warga binaan berbasis sarana kewirausahaan dan asimilasi.
Acara digelar pada Sabtu (31/05/2025) dilokasi lahan pertanian dan pemancingan milik Lapas Purwodadi dan dihadiri oleh Kakanwil Ditjenpas Jawa Tengah Mardi Santoso.
Hadir pada kesempatan tersebut, Kepala Lapas Pati Suprihadi, Kepala Balai Pemasyarakatan Kelas IIB Pati Ari Adi Kurniawan, Para Kepala UPT Pemasyarakatan Eks Karesidenan Pati serta Pejabat Manajerial Lapas Purwodadi.
Kakanwil Ditjenpas Jawa Tengah Mardi Santoso Buka Sekolah Tani Sesi II di Lapas Purwodadi.
Kalapas Purwodadi Erik Murdiyanto dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada Kakanwil Ditjenpas Jawa Tengah, Kabapas Pati, Kalapas Pati, Para Kepala UPT Eks Karesidenan Pati dan Para Pejabat Manajerial Lapas Purwodadi.
Mardi Santoso Kakanwil Ditjenpas Jateng didampingi Erik Murdiyanto Kalapas Kelas IIB Purwodadi.
Dilokasi ini kurang lebih dengan luasan 5.000 M2 lahan milik Lapas Purwodadi berkat kerjasama dengan IPWL Al Ma’laa Getasrejo Purwodadi kita maksimalkan untuk lahan produksi pertanian padi.
Disisi lain, terdapat pula kolam pemancingan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana memancing yang bermanfaat, ujar Erik.
Kakanwil Ditjenpas Jateng Mardi Santoso Sedang Menikmati UMKM Hasil Karya Warga Binaan Lapas Purwodadi.
Adapun area seluas 4.000 M2 merupakan tanaman padi yang kita tanam bersama dengan varietas Inpari 32 dengan masa tanam 3 bulan, dan diperkirakan pada tanggal 29 Agustus 2025 insaallah padi bisa kita dipanen, imbuh Erik.
Dikesempatan yang sama, dalam sambutannya, Kakanwil Ditjenpas Jateng Mardi Santoso apresiasi terselenggaranya kegiatan serta terbentuknya sarana kewirausahaan dan asimilasi dalam satu wadah.
“Kegiatan ini merupakan inovasi yang mungkin masih jarang ditemukan di UPT lainnya. Inovasi yang diterapkan sungguh tepat guna dan tepat manfaat, mulai dari pembibitan, penanaman, pengolahan, panen hingga penjualan dilakukan di satu tepat”, tegas Mardi Santoso.
Mardi Santoso menegaskan, hari ini kita membuka Sekolah Tani Sesi II di Lapas Purwodadi. Kedepan, diharapkan akan diwujudkan program seperti ini di Lapas – Lapas Se-Jawa Tengah.
“Apa yang bisa kita lakukan tentu kita laksanakan dengan baik dan memberikan kontribusi untuk program pembinaan warga binaan”, ujarnya.
Kita membuat sistem atau zona, jadi zona selatan mendukung program ketahanan pangan di Lapas Nusakambangan, sedangkan zona Utara untuk mendukung program ketahanan pangan di Lapas Terbuka Kendal. Selain itu, masing – masing Lapas harus menyiapkan ketahanan pangan, misal di Lapas Purwodadi menanam padi, pelihara ikan, dan UMKM.
“Kunci keberhasilan adalah kerjasama. Kami tidak mungkin bisa mewujudkan ketahanan pangan tanpa didukung oleh pihak lain yang melakukan kerjasama”, tegas Mardi.
Lapas kita jadikan tempat yang menyejukkan dan menyenangkan bagi warga binaan, karena Lapas itu Corporate University, yakni tempat untuk melakukan pembinaan, bahkan kami juga menerapkan Lapas ada program kerjasama dengan perguruan tinggi untuk melakukan penelitian. Jadi tidak benar Lapas itu tempat yang menyeramkan, pungkas Mardi Santoso.
( AL.1 – Grobogan ).