LINTASINDONEWS.COM – SRAGEN, Apa yang di kerjakan Kepala Desa Cepoko, Kecamatan Sumberlawang Kabupaten Sragen Jawa Tengah, sebut saja Ngadiman bisa menjadi inspirasi para rekan kades dan petani untuk menanam bawang merah, dengan tidak ragu dan khawatir gagal.
Saat menggeluti tanam bawang merah, awalnya selalu mengalami kegagalan dan kesulitan, namun berbekal dari pengalaman dan pelatihan yang didapatkan dari simulasi metode eksperimen, ingin selalu belajar mencoba dan terus mencoba akhirnya Ngadiman bisa menikmati usaha yang di geluti saat ini. Menurutnya, kegagalan adalah guru yang paling berharga dan bisa bangkit menjadi orang sukses.
“Kalau kita tidak putus asa selalu tetap mencoba dan mau terus berusaha belajar dari kegagalan, pasti akan memetik hasilnya.” Jelasnya Ngadiman ketika di jumpai di lahan tanam bawang merah miliknya. Minggu (12/02/2023).
Baca juga: Guyub Rukun Pewarta Grobogan Dalam Rangka Peringatan HPN Ke-77 Dengan Tumpengan
Baca juga: Puskesmas Tanon 2 Adakan Survey Mawas Diri di Desa Sambiduwur
Selain bisa menjadi pelopor bertani bawang merah, Ngadiman juga mengembangkan pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan bahan alami, seperti pupuk kandang, sekam, bekatul untuk di olah menjadi pupuk organik.
Bahkan Ngadiman juga aktif dalam kelompok tani di desa cepoko, dia menandaskan masa panen bawang merah yang hanya 58 hari. Berkat usaha nya ini, kini telah menjadi perhatian khusus dari warga karena dalam waktu singkat bisa panen.
“Alhamdulilah, dalam jangka waktu 58 hari sudah panen, dengan bibit 1 KG bisa berkembang menjadi 6 KG, dan 1 hektar lahan sawah bermodal 50 Juta buat tanam bibit bawang merah dalam jangka 58 hari bisa panen dan mendapatkan keuntungan 150 juta.” Ungkap Ngadiman.
(SRIYADI)