Lintasindonews.com – Sragen, Dugaan adanya maladministrasi, di penjaringan perangkat desa Slogo Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Provinsi Jawa Tengah, belum ada titik terang siapa oknum panitia yang menjadi terduga dalam ricuhnya penjaringan perangkat desa.
Banyak multi tafsir dan terkesan ambigu, apakah peranan LPPM UNTIDAR Magelang bisa di mainkan??, begitu perasaan masyarakat desa Slogo dan pertanyaan seperti iniungkin masih sangat lazim.
Bila di kaji lebih dalam salahsatu peserta yang tidak lolos dan namanya tak mau di sebut, menyampaikan keluh kesah melalui Pesan singkat Aplikasi WashApp ke redaksi media lintasindonews.com, menimbulkan tanda tanya besar, begini keluh kesah yang di sampaikan:
“Selamat siang mohon ijin menyampaikan sekedar keluh kesah atau uneg uneg bukan bermaksut apa apa, bukan bermaksud untuk menyalahkan siapa siapa..ya intinya cuma testimoni terkait penerimaan perangkat desa slogo tahun 2023 yang saya daftar pada kasi Kesejahteraan yang kebetulan pesertanya berjumlah 6 orang, dari awal pendaftaran cukup aman dan ndak ada masalah, yang menjadi ganjalan ketika sertipikat bahasa ingris yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan UMS digugurkan, tapi katanya sdh konsultasi ke kecamatan dan kabupaten ya emang tak bisa diterima…itu sangat ambigu dan saya sebagai peserta hanya bisa pasrah karena tidak bisa banding/sanggah…kemudian tes yang pertama yaitu tes prestasi,bakat dan pengabdian saya dapat peringkat 1 dari 6 peserta yang lain dengan point 5, misal sertipikat bahasa ingris diterima point saya 6…dan kemudian tes kedua yaitu CAT di kampus untidar hal yang mengejutkan terjadi entah kebetulan atau saking pinternya yang tadi peringkat 6 atau terahir langsung naik le peringkat 1 dan menjadi juara padahal kalau di lihat trackrecord yang bersangkutan hanya lulusan SMA tidak punya sertipikat keahlian maupun sertipikat pengabdian dan prestasi….hal itu sangat mengagetkan semua peserta bahkan..ya ini hanya sekedar cerita saja tidak menuduh apa dan bagaimana..yak gitu saja matur nuwun” , selasa (14/1/2023)
Ketika di konfirmasi Ketua Panitia Sekdes Slogo Tri Tunggal di kediamannya, menyampaikan Pihaknya sudah menjalankan prosedur penjaringan perangkat desa sesuai aturan, pihaknya tidak mengetahui dan di pastikan ke lima panitia tidak ada maladministrasi, tegasnya.
Saat di tanya keikutsertaan salahsatu Kadus yang ikut Ke lokasi tes, Tri Tunggal menjelaskan hanya sekedar ingin tahu proses penjaringan sistem digital CAT (Computer Assisted Test) melalui layar lebar.
“Tidak ada maksud apa-apa, kebetulan ada bangku yang kosong saat berangkat, dia ijin minta ikut akhirnya kami ijinkan, ” ungkapnya. Selasa, (14/1/2023).
Sementara seorang tokoh masyarakat dukuh jambangan yang namanya tak ingin di publikasikan, menyampaikan tidak ada yang mengaku di mintai uang oleh panitia.
“Saat kami tanyakan langsung kepada salahsatu peserta yang tidak lolos, tidak mengaku jika ada yang memintai uang, namun kami masih curiga karena sepertinya ada yang ditutupi dan mereka takut, terlihat dari raut mukanya, “tandasnya.
Kemudian di lain tempat, ketika hendak di konfirmasi di Kediamannya, Selasa (14/1/2023), Kadus yang di duga ikut serta datang ke lokasi tes sedang tidak ada di rumah, terlihat rumah tertutup dan sepi. Untuk mengetahui berita selanjutnnya, ikuti edisi investigasi mendatang. (Red)