Oleh Tim Cricas, Wachid Pratomo, Nadziroh, Chairiyah

Dalam rangka pemberdayaan remaja dan pengembangan potensi lokal, mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) angkatan 2024 gelombang 2 mengadakan kegiatan pelatihan “3-R (Revariant, Repackaging, Redistribution): Strategi Inovasi Produk Cricas (Crispy Carica Chips)”.

Pelatihan ini bekerjasama dengan IPPNU Dusun Mlandi, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, dan dilaksanakan pada Minggu, 13 April 2024 di SD Negeri Sumberdalem.

Kegiatan dibuka dengan sambutan hangat dari dosen pembimbing lapangan, Bapak Wachid Pratomo, M.Pd., yang menyampaikan pentingnya semangat kewirausahaan berbasis potensi lokal serta nilai-nilai Tamansiswa seperti kemandirian dan kreativitas. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa PPG terhadap masyarakat sekitar, khususnya kalangan pemuda.

Selanjutnya, pemaparan materi disampaikan oleh Aryo Dwi Laksono selaku ketua tim pelaksana. Aryo menjelaskan konsep 3-R yang terdiri dari:

* Revariant: pengembangan varian rasa keripik carica seperti coklat dan matcha,

* Repackaging: inovasi desain kemasan menggunakan toples dan logo modern,

* Redistribution: strategi distribusi produk melalui media sosial dan platform e-commerce seperti Shopee dan TikTok Shop.

Sesi pelatihan semakin menarik dengan adanya demonstrasi langsung pembuatan varian rasa dan pengemasan produk. Untuk meningkatkan pengalaman belajar yang bermakna, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Setiap kelompok didampingi oleh satu fasilitator dari mahasiswa PPG UST.

Pendekatan ini bertujuan agar setiap peserta lebih mudah memahami proses serta dapat merasakan secara langsung tahapan inovasi produk, mulai dari pencampuran rasa, hingga pengemasan yaitu penempelan logo pada kemasan toples.

Pelatihan ini juga memperkenalkan slogan produk Cricas: “Manisnya Bikin Bahagia”, yang merepresentasikan cita rasa unik dan kesan positif dari produk keripik carica hasil inovasi lokal tersebut.

Peserta yang merupakan anggota IPPNU Dusun Mlandi tampak antusias mengikuti setiap tahap kegiatan. Salah satu peserta, Eni, menyampaikan testimoni menarik. “Saya asli Wonosobo, tapi belum pernah coba keripik carica. Ternyata dengan inovasi ini, carica bisa dijadikan ide bisnis lokal yang kreatif. Ini sangat membuka wawasan,” ujarnya.

Kegiatan ini menjadi sarana peningkatan kapasitas pemuda dalam bidang kewirausahaan berbasis potensi lokal. Perwakilan IPPNU Dusun Mlandi, Rubi, juga menyampaikan rasa terima kasih atas pelatihan yang bermanfaat dan aplikatif bagi remaja di dusunnya. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan peserta mampu mengembangkan produk lokal yang lebih kompetitif, kreatif, dan bernilai jual tinggi, serta membuka peluang usaha baru yang mendukung perekonomian masyarakat di Wonosobo.

 

SHARE