Lintasindo – Karanganyar, Nilai-nilai organisasi memainkan peran krusial dalam membentuk komitmen organisasional karyawan, yang mencakup etika kerja, integritas, dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
Ketika nilai-nilai ini tertanam kuat dalam budaya organisasi, karyawan cenderung memiliki tingkat komitmen lebih tinggi terhadap perusahaan. Nilai-nilai ini juga menjadi landasan bagi perilaku ekstra-peran atau Organizational Citizenship Behavior (OCB) yang dapat meningkatkan kinerja individu dan organisasi secara keseluruhan.
Demikian cuplikan disertai Haryono yang mampu dipertahankan pada sidang terbuka Doktor Ilmu Ekonomi (DIE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Untag Surabaya, Kamis, (6/6/2024). Direktur Utama BPR Bank Daerah Karanganyar itu meraih gelar Doktor dengan predikat cumlaude pada sidang terbuka itu.
Haryono meneliti mengenai Pengaruh Nilai-Nilai Organisasi, Kepemimpinan Situasional, dan Spiritual Capital Terhadap Komitmen Organisasional. Organizational Citizenship Behavior (OCB), dan Kinerja dengan Kompetensi sebagai Variabel Moderasi pada Karyawan BPR Milik Pemerintah Kabupaten di berbagai wilayah Jawa Tengah.
Direktur Utama BDK Dr Haryono mengkaji bagaimana kepemimpinan situasional, yang adaptif terhadap kondisi dan kebutuhan karyawan, dapat mempengaruhi komitmen dan kinerja.
“Pemimpin yang dapat menyesuaikan gaya kepemimpinan dengan situasi akan lebih efektif, memotivasi dan memberdayakan karyawan, kepemimpinan fleksibel dan responsif ini terbukti meningkatkan loyalitas dan dedikasi karyawan,”tuturnya.
Haryono juga mengeksplorasi konsep spiritual capital, yang mencakup aspek-aspek spiritualitas seperti kepercayaan, nilai-nilai moral, dan rasa tujuan yang lebih tinggi.
“Spiritual Capital memberikan dimensi tambahan dalam mengelola sumber daya manusia, karyawan merasa bahwa pekerjaan mereka memiliki makna yang lebih dalam dan berkontribusi pada tujuan yang lebih besar. Faktor ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan komitmen organisasional dan perilaku OCB,”jelasnya.
Salah satu kontribusi penting dari penelitian yang dilakukan Dr Haryono adalah identifikasi kompetensi sebagai variabel moderasi. Haryono menjelaskan, kompetensi karyawan dapat memperkuat atau melemahkan pengaruh nilai-nilai organisasi, kepemimpinan situasional, dan spiritual capital terhadap komitmen, OCB, dan kinerja.
“Kompetensi yang tinggi memungkinkan karyawan untuk lebih efektif menginternalisasi nilai-nilai organisasi, merespons kepemimpinan yang situasional, dan mengaplikasikan spiritual capital dalam pekerjaan sehari-hari,”terangnya.
Ada rekomendasi praktis yang disampaikan Dr Haryono dalam disertasi itu bagi para pengelola BPR dan institusi perbankan lainnya. Dia menekankan pentingnya memperkuat nilai-nilai organisasi melalui pelatihan dan pengembangan budaya kerja yang positif. Haryono menggarisbawahi perlunya program pengembangan kepemimpinan yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan karyawan.
“Perbankan harus lebih memperhatikan aspek spiritualitas dalam lingkungan kerja. Membangun spiritual capital dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang mendorong refleksi pribadi dan pengembangan nilai-nilai moral,” pungkasnya. (Seno)