GAYA HIDUP, Banyak istilah yang menggambarkan kebiasaan anak muda zaman sekarang khususnya di kalangan para Gen Z. Apalagi di era digital seperti saat ini. Tren gaya hidup YOLO, FOMO, dan FOPO berkembang sangat pesat di kalangan Gen Z.
Dilansir dari akun Instagram resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat, Sabtu (4/1/2025) ketiga fenomena ini secara drastis mengubah cara pandang anak muda melihat dunia, membentuk perilaku, bahkan memengaruhi kesehatan mental mereka.
Meski terlihat keren, kenyataannya gaya hidup seperti ini membawa risiko besar yang sering kali tidak disadari. Bahkan, dapat berdampak buruk pada kesehatan mental, keuangan, dan kualitas hidup anak muda.
FOMO, YOLO dan FOPO Berikut penjelasan dari istilah YOLO, FOMO dan FOPO, dampak negatif hingga cara mengatasinya yang perlu diketahui gen Z.
1. FOMO (Fear of Missing Out)
FOMO adalah rasa takut, kehilangan momen atau pengalaman penting yang dapat mengubah hidup. FOMO dapat menyebabkan rasa tidak puas dan membandingkan diri dengan orang lain yang berujung pada stres dan kecemasan.
2. YOLO (You Only Live Once)
Istilah ini merujuk pada gaya hidup yang dianut banyak anak muda untuk lebih menikmati hidup tanpa memikirkan untuk menabung demi masa depan. YOLO yang tidak terkontrol dapat menimbulkan banyak kerugian.
3. FOPO (Fear of Other People’s Opinion)
Istilah FOPO merujuk pada ketakutan terhadap penilaian atau opini orang lain. Ini membuat seseorang terus berusaha memenuhi ekspetasi masyarakat, terutama di media sosial.
Empat Tantangan Orangtua dengan Anak Generasi Beta Dampak negatif FOMO, YOLO hingga FOPO terhadap Gen Z antara lain:
1. Anak muda merasa tertekan untuk terus mengikuti tren memamerkan kesuksesan dan mendapatkan validasi dari orang lain.
2. YOLO dan FOMO seringkali mendorong perilaku impulsif misalnya karena takut “ketinggalan” sehingga banyak anak muda yang mengalami keputusan kurang matang. Seperti berbelanja barang mahal dengan mengambil pinjaman online atau bahkan terlibat judi online.
3. Tekanan sosial dari FOPO ini memperburuk dampak negatif media sosial. Di mana anak muda merasa harus tampil sempurna agar tidak mendapat penilaian negatif dari orang lain. Sehingga mereka cenderung membangun citra yang tidak realistis tentang diri mereka.
Untuk mengatasi dampak negatif FOMO, YOLO hingga FOPO, ada beberapa cara yang bisa dilakukan para Gen Z.
Berikut cara mengatasi FOMO, YOLO dan FOPO yang perlu diketahui para Gen Z:
1. Cara mengatasinya dengan membatasi penggunaan media sosial.
2. Hindari membandingkan diri dengan orang lain Fokus pada kemampuan dan potensi diri sendiri Melatih mindfulness.
3. Demikian informasi tentang penjelasan FOMO, YOLO dan FOPO serta dampak negatifnya bagi kalangan Gen Z.
Artikel ini telah tayang dikompas.com dengan judul”Dampak Negatif dan Cara Atasi Fomo Fopo dan Yolo Gen Z Perlu Tahu?”