Journal Mahasiswa, Tempe adalah makanan tradisional Indonesia yang sudah dikenal sejak zaman dahulu dan sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Harga tempe yang relatif murah, rasanya enak, memiliki banyak kandungan gizi dan potensi medis, serta bisa diolah menjadi makanan yang bervariasi telah menjadikan tempe semakin digemari oleh masyarakat Indonesia.
Bahan baku pembuatan tempe berasal dari kedelai maupun non kedelai. Usaha pembuatan tempe di Indonesia banyak dilakukan di industri rumah tangga atau home industri, salah satunya adalah Industri Rumah Tangga Pembuatan Tempe di Sumelang, Gemeksekti, Kebumen. Industri tempe tersebut masih menggunakan cara tradisional terkait produksi, pengemasan, dan pemasaran tempe.
Kemajuan teknologi menuntut semua elemen masyarakat untuk bisa beradaptasi dengan dunia yang serba digital termasuk para pelaku usaha. Jika hal tersebut tidak dilakukan dan tidak melakukan inovasi apapun, maka akan sulit atau tertinggal usahanya untuk berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Perkembangan teknologi yang terjadi mempengaruhi kehidupan manusia di segala bidang termasuk bidang ekonomi. Produsen dapat memasarkan produknya melalui online dan tanpa bertemu langsung dengan konsumennya atau yang disebut transaksi jual beli barang/jasa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari secara digital (E-Commerce).
Penggunaan e-commerce sebagai sarana transaksi jual beli online yang sangat memudahkan bagi para pelaku bisnis untuk berinteraksi dan bertransaksi melalui media internet. E-commerce dilakukan secara langsung melalui website dan situs transaksi seperti tokopedia, shopee, bukalapak, lazada, JD.id dan lain-lain. Berpijak dari permasalahan tersebut, mahasiswa PPG Prajab UST Yogyakarta yang beranggotakan Irvian Satria Prayoga, Dini Kamilia, Ficsnata Mauri Setyaputri, Trias Anggasari, Selly Pratito Ningrum, Andini, Adelia Dian Ramadhanti, Septiani Putri, Dana Havel Havelar, Erlin Wahyuningasti didampingi Dosen Pembimbing Lapangan Wachid Pratomo, M.Pd mengadakan pendampingan terhadap para pengrajin tempe di Dususn Sumelang Desa Gemeksekti tersebut dengan membuat inovasi packaging (pengemasan), inovasi pemasaran dengan sistem pre sale dan berbasis e-commerce, serta membuat inovasi produk olahan yang terbuat dari tempe yaitu pangsit dan keripik tempe.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan oleh mahasiswa PPG Prajab UST Yogyakarta berkolaborasi dengan masyarakarat Desa Gemeksekti Kebumen yang mengangkat tema mengenai “Kolaborasi Pendampingan Packaging dan Pre–sale Berbasis E-commerce untuk Produk Olahan Tempe Ngapak di Desa Gemeksekti Kebumen” dilaksanakan sebagai solusi untuk mendorong perajin tempe di Gemeksekti, Kebumen dapat melakukan inovasi terhadap olahan produk tempe, packaging, dan pemasaran guna beradaptasi dengan kemajuan zaman di era serba digital sehingga mampu meningkatkan daya saing produk Tempe Ngapak.
Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada hari minggu 19 Mei 2024 bertempat dirumah bapak Mistam di dusun Sumelang desa Gemeksekti Kebumen yang dihadiri para pengrajin tempe setempat yang berjumlah puluhan pengrajin sangat antusias dalam mengikuti pendampingan ini serta berjalan dengan sukses dan baik.