LINTASINDONEWS. COM – GROBOGAN, Peran Pendidik (Guru) dalam dunia pendidikan di era saat ini sangat diperlukan, seperti terobosan dengan konsep dan metode pembelajaran yang efektif.

Di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Geyer yang notabene para siswa-siswi sangat membutuhkan tambahan referensi pembelajaran, dengan tujuan ke depan capaian nilai maupun kelulusan serta prestasi terhadap para siswa dapat tercapai dengan baik.

Terobosan dan edukasi ini dilakukan oleh Drs. Suharyanto Selaku Kepala Sekolah sekaligus penanggung jawab yang berkaitan kemajuan sekolah maupun proses pembelajaran.

Sekolah yang memiliki jumlah murid 413 ini sangat memerlukan tambahan referensi pembelajaran yakni buku Modul dan Diklat.

Saat dikonfirmasi Lintasindonews.com, Rabu (28/9/2022) diruang kerjanya pukul 10.15 WIB, Suharyanto menyampaikan bahwa Koperasi Sekolah menyediakan Buku Modul dan Buku Diklat untuk para siswa sebagai tambahan referensi pembelajaran kepada para siswa.

“Disini selalu kondusif dan sejuk dilingkungan sekolah, dan para pendidik (Guru) selalu mengedepankan Pembelajaran terhadap Siswa sesuai regulasi yang ada, “ujarnya.

Masih kata Suharyanto, selaku Pengurus Koperasi Sekolah dipegang oleh Esti, dan pelayanan kepada seluruh siswa tidak ada yang diistimewakan dan semuanya diperlakukan sama. Menurutnya untuk hal pembelian buku modul dan diklat dan berlaku untuk kelas VII, VIII , maupun IX di Sekolah ini.

“Saat ini diterapkan pembelajaran profesional sesuai dengan tuntutan dunia pendidikan. Apalagi di Era Kurikulum Merdeka wajib menggunakan paradigma baru, “ungkapnya.

Ketika ditanya tentang beredarnya undangan nomor 005/114/2022 kepada wali murid kelas IX Tahun Pelajaran 2021/2022, Hari Senin, 26 September 2022, dan tercantum dalam undangan kepada wali murid tersebut dengan keperluan Pengembalian Tabungan Siswa.

“Kami selaku pihak Sekolah mengambil kebijakan, agar tabungan siswa kelas IX tetap aman dan bisa dimanfaatkan terhadap para siswa kelas IX, “tukas Suharyanto

Menurut Suharyanto, dalam penerapan implementasi kurikulum merdeka level 1 masih menggunakan kurikulum Tahun 2013. Jadi proses pembelajaran saat ini hanya merupakan filosofi kurikulum merdeka.

Kemudian Ia berpendapat, hal yang sangat diperlukan dalam referensi pembelajaran yakni Mandiri Belajar. Mandiri Belajar memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan saat menerapkan Kurikulum Merdeka.

“Beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan pada satuan pendidikan kelas VII dan X.
Untuk pembelian Modul dan Diklat sebagai referensi tambahan tidak merupakan keharusan bagi siswa, “pungkas Suharyanto. (AL.1-Pwdd)

Kontributor: Ali

SHARE