LINTASINDONEWS.COM – GROBOGAN, Sedekah Bumi (Apitan) tampak unik dan menyedot perhatian warga masyarakat Dusun Kuwojo Desa Dimoro Kecamatan Toroh Grobogan. Kegiatan yang melibatkan seluruh masyarakat dan perangkat desa berlangsung pada hari Minggu Kliwon (02/06/2024) di Pasar Gombang.
Kegiatan Sedekah Bumi tergolong unik, namun terkandung makna filosofi yang cukup mulia. Dimana terdapat sebuah acara, yakni para Perangkat Desa dikalungi rakitan (bambu yang dibuat rakitan) dan diarak mengelilingi Pasar Gombang.
Prosesi rakitan tersebut dimana Kepala Dusun (Kadus) dan Kepala Urusan (Kaur/Bayan) dikalungi rakitan, lalu di tarik Pak Carik (Sekdes) hingga di Cambuk (Pecuti) oleh Kepala Desadan diarak oleh seluruh RT/RW bahkan Kader PKK dusun setempat dengan di iringi gending lir-ilir oleh waranggono (sinden).
Setelah prosesi rakitan dan arak-arakan selesai, perangkat desa (Carik, Kadus, dan Bayan) disiram air tape (Badek) oleh warga masyarakat bahkan tidak ketinggalan Kepala Desa pun ikut menyiramkan air tape (Badek) ke perangkat desa tersebut.
Dikesempatan tersebut, Ketua Panitia Sedekah Bumi Ali Rukamto menjelaskan bahwa, prosesi Sedekah Bumi hari ini cukup meriah. Sejak pagi dilakukan pengurasan Sumur Gombong (sumur penguripan) dan tepat ba’da duhur prosesi Sedekah Bumi dilaksanakan.
Untuk prosesi kuras sumur gombang filosofinya yakni sumur sebagai sumber dan airnya untuk kehidupan sehari-hari, harus dibersihkan agar dalam menjalani kehidupan mendapat kebersihan hati dan jiwa, ujarnya.
“Sedangkan dari makna rakitan dan siraman filosofinya, para perangkat desa yang dirakit dan diarak tersebut merupakan pamong atau sebagai pelayan masyarakat. Saat prosesi rakitan ditarik oleh Pak Carik dan di gerek, dipecuti Pak Lurah menggambarkan bahwa pamong itu pelayan masyarakat dan harus mengikuti arahan, petunjuk dan bimbingan dari Kepala Desa, agar dalam menjalankan tugasnya selalu sesuai aturan dan prosedur yang berlaku”, terang Ali Rukamto.
Lebih lanjut, Ketua Panitia menambahkan untuk siraman dengan menggunakan air tape (Badek) yang wujudnya air keruh tersebut menggambarkan, karena air tape tersebut lengket (pliket) yakni para perangkat desa harus selalu dekat dengan masyarakat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam pemerintah desa seutuhnya, pungkas Ali Rukamto.
( AL.1 – Grobogan ).