Oleh: Winahyu Dwi Artanti, S.Pd. TK Pertiwi Kunjeng, Gubug, Grobogan
OPINI, Lima tahun pertama anak TK atau anak usia dini adalah usia emas (golden age) bagi perkembangan anak. Hampir semua anak memiliki sifat ingin tahu yang tinggi, memiliki imajinasi, dan kreatif. Anak akan beradaptasi dan merespon dengan cepat ketika mereka berinteraksi dengan orang-orang atau benda yang ada di lingkungan sekitarnya. Anak sangat tertarik dengan berbagai hal, seperti apa yang sedang terjadi, mengapa sesuatu dapat terjadi, serta bagaimana sesuatu itu terjadi.
Kegiatan motorik halus sebaiknya sudah diperkenalkan kepada anak usia prasekolah, seiring dengan kegiatan motorik kasarnya sebab kegiatan motorik halus merupakan langkah awal bagi pematangan dalam hal menulis, menggambar, dan sebagainya. Anak TK memelurkan persiapan yang matang dalam perkembangan motorik halusnya, sehingga kelak diharapkan mereka mampu menguasai segala hal yang akan dilakukan nantinya pada saat anak masuk pendidikan sekolah dasar (SD).
Aktivitas motorik halus, seperti; mengancingkan baju, membuka tali sepatu, memegang pensil dengan benar, menggunting, menggambar, menulis, dan melipat (origami). Aktivitas tersebut terlihat mudah namun memerlukan latihan dan bimbingan agar anak mampu melakukannya secara baik dan benar.
Realita di lapangan khususnya di TK Pertiwi Kunjeng Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan, menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak masih kurang. Pada saat kegiatan melipat atau origami banyak hasil lipatan anak yang kurang rapi, anak kurang bisa mengkoordinasikan gerakan tangan dan mata.
Saat diberi kegiatan melipat, anak sering meminta bantuan guru untuk menyelesaikan lipatannya. Bila anak mengerjakan sendiri namun hasil lipatannya kurang maksimal atau kurang rapi. Misalnya saat anak disuruh membuat lipatan vertikal maka banyak anak yang menyelesaikan lipatannya dengan tidak rapi dan hasil lipatan anak kurang tepat atau tidak dapat menyamakan kedua sisi kertas dengan ukuran sama.
Selama ini guru lebih sering mengembangkan kemampuan motorik halus anak dalam hal menulis, menggambar dan mewarnai. Keterampilan motorik halus yang lain seperti melipat, menjahit, meronce jarang sekali diberikan pada anak.
Saat guru memberikan kegiatan yang mengembangkan motorik halus, guru lebih sering menggunakan metode pemberian tugas dan jarang dilakukan melalui kegiatan bermain. Hal seperti ini kurang menarik bagi anak, sehingga kemampuan motorik halus anak kurang berkembang dengan maksimal.
Terkait belum optimalnya terhadap keterampilan motorik halus anak dalam proses pembelajaran di TK Pertiwi kunjeng, maka penulis berupaya untuk dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan origami. Kegiatan origami/melipat kertas secara tidak sadar merupakan kegiatan pembelajaran belajar sambil bermain.
Mengingat dunia anak adalah dunia bermain, maka sebaiknya kegiatan pembelajaran dilakukan dengan kegiatan yang membuat anak merasa senang, aman, dan tidak terpaksa sehingga standar pencapaian kemampuan motorik halus anak terpenuhi dengan baik. Kegiatan Origami ini diberikan dengan suasana yang menyenangkan sehingga kemampuan motorik halus anak dalam hal melipat dapat berkembang secara optimal. Anak dilatih untuk menggerakan jari-jari tangan dan menfokuskan pandangan mata saat melipat (koordinasi mata-tangan).
Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Upaya Meningkatan Keterampilan Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Origami Pada Kelompok B di TK Pertiwi Kunjeng Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2020/2021”.
Dengan permainan anak secara tidak sadar telah mendapat pesan pembelajaran dari guru. Mengingat dunia anak adalah dunia bermain, maka kegiatan pembelajaran dilakukan dengan permainan yang membuat anak merasa senang, aman, dan tidak terpaksa sehingga standar pencapaian kemampuan motorik halus anak terpenuhi dengan baik.
Permainan melipat kertas ini diberikan dengan suasana yang menyenangkan sehingga kemampuan motorik halus anak dalam hal melipat (origami) dapat berkembang. Anak dilatih untuk menggerakkan jari-jari tangan dan memfokuskan pandangan mata saat melipat.
Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus terdapat peningkatan nilai rata-rata kelas dan persentase ketuntasan belajar pada setiap siklusnya. Pada prasiklus nilai rata-rata kelas sebesar 63,6, pada siklus I nilai rata-rata kelas sebesar 71,3, pada siklus II nilai rata-rata kelas sebesar 82,7, dan pada siklus III nilai rata-rata kelas sebesar 89. Peningkatan juga terlihat pada persentase ketuntasan belajar yakni pada prasiklus sebesar 45% menjadi 68% pada siklus I, meningkat lagi pada siklus II sebesar 77% menjadi 95% pada siklus III.
Jumlah ketuntasan individu yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) juga meningkat dari pratindakan sebanyak 10 siswa menjadi 15 siswa pada siklus I, 15 siswa pada siklus II, dan meningkat lagi menjadi 21 siswa dan sudah mencapai nilai KKM. Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan persentase ketuntasan individu pada prasiklus sebesar 45% siswa yang telah mencapai KKM menjadi 95% siswa yang tuntas pada siklus III.
Origami merupakan salah satu bentuk kegiatan bermain kreatif yang menarik dan menyenangkan, melalui kegiatan ini dapat mengembangkan daya pikir, imajinasi, kreativitas, ketelitian, kecermatan, dan meningkatkan keterampilan motorik halus pada anak, karena banyak model yang dapat digunakan untuk bermain anak, misalnya origami pesawat terbang, perahu, dan lain-lain. Model-model tersebut umumnya dapat dibuat dari selembar kertas saja. Dalam kegiatan origami anak dilatih untuk menggerakkan jari-jari tangan dan memfokuskan pandangan mata, agar dalam menyamakan kedua sisi kertas dengan sama dan hasil lipatan terlihat rapi.
Melaui kegiatan origami, otot jari-jari tangan anak akan lentur dan kemampuan atau kesiapan memegang pensil dengan tepat yang diperlukan kelak anak dalam memasuki pendidikan Sekolah Dasar. Sehingga dapat dikatakan bahwa melalui “kegiatan origami dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak kelompok B di TK Pertiwi Kunjeng Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Ajaran 2020/2021”.