Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang mendapatkan program intensif pengabdian kepada masyarakat yang terintegrasi dengan MBKM Berbasis IKU tahun 2022 yang merupakan kerjasama antara DIRJEN Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi-KEMENDIKBUD RISTEK dengan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Program ini merupakan insentif dari Dirjen Pendidikan Tinggu, Riset dan Teknologi yang diperuntukkan bagi PT yang dinilai memiliki kinerja tinggi.
Skema pengabdian kepada masyarakat tahun ini adalah mengangkat tema Kegiatan Kampung Bangkit (KKB) dengan judul “Pemberdayaan Komunitas Jamu Berbasis Kearifan Lokal Dalam Meningkatkan Literasi Lintas Generasi di Masyarakat”. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Canden, Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Alasan kuat melatar belakangi kegiatan ini adalah bahwa mayoritas anggota pada komunitas jamu gendong memiliki rentang usia 35-40 tahun ke atas, sedangkan perlu adanya regenerasi dan menumbuhkan karakter kecintaan terhadap produk lokal. Potensi jamu yang perlu dilestarikan dan menjadi produk unggulan desa inilah perlu dilakukan upaya regeneraasi melalui serangkaian kegiatan yang dikemas dengan mengajak langsung seluruh komunitas jamu berpartisipasi aktif sebagai agen perubahan dalam memberikan edukasi sehingga anak-anak memiliki pemahaman yang komprehensif mulai dari asal muasal sejarah jamu gendong di desanya, manfaat, serta potensi pengembangan ke depan.
Dr Siti Rochmiyati selaku Kepala LP2M UST sekaligus Ketua Tim pengabdi menyampaikan bahwa “Kegiatan perlu dikemas dengan cara yang menyenangkan, sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi dan menumbuhkan karakter rasa hormat dan bangga akan keunggulan dan potensi desa pada diri anak. Rangkaian kegiatan dikemas dengan nama “Nderek Langkung” di mana merupakan akronim dari Nde : Ndelok yang bermakna melihat, mengamati, Rek: Rekso yang berarti mempertahankan dan menjaga, Lang : Langgeng yang berarti lestari dan Kung : Dukung yang berarti ikut berpartisipasi secara langsung”. Program “Nderek Langkung” ini harapannya mampu menghubungkan regenerasi dan menanamkan karakter nasionalisme, kemandirian, Kerjasama dan gotong royong sehingga generasi muda mampu memahami, menghargai, dan mengembangkan ‘jamu tradisional’ tersebut sebagai budaya warisan leluhurnya yang membanggakan, serta menjadi branding daerahnya.
Beragam kegiatan dengan memberdayakan langsung dari komunitas jamu dalam memberikan edukasi kepada generasi muda serta dalam mengembangkan usaha berupa peningkatan kapasitas produksi, pengelolaan usaha dan pemasaran telah dilakukan mulai dari tanggal 11-23 Desember 2022. Kegiatan pengabdian ini selain mengembangkan di aspek ekonomi dan social budaya, juga sekaligus berkontribusi di aspek lingkungan dan pendidikan.
Keterlibatan dengan warga tani yaitu kelompok tani Sawatu Plembutan Canden sekaligus diaspek lingkungan dengan melalui penanaman tanaman yang bermanfaat, bergizi dan berguna, sekaligus mengembangkan pengetahun anak-anak dan hal ini sangat mendukung dalam aspek pendidikan. Pemahaman anak akan benar-benar menyeluruh karena anak diajak mengamati, memperhatikan, praktek secara langsung serta melakukan penelitian-penelitian melalui pengamatan yang mereka lakukan. Hal ini sangat mendukung sekali terkait literasi anak yang komprehensif.