LINTASINDO – GROBOGAN, Sungguh ironis TPS3R yang berlokasi di Dusun Pandekan RT 09/07 Desa Dimoro Kecamatan Toroh Grobogan dibangun pada tahun 2022 saat ini mangkrak. Pengelolaan sampah dari pihak pemerintah desa melalui panitia yang sudah dibentuk tanpa progres dan terkesan asal-asalan.
Hingga saat ini permasalahan sampah masih menjadi polemik di lingkungan masyarakat, juga dampak sampah bagi masyarakat sangat besar.
Sarana Prasarana TPS3R dibangun dengan menelan biaya 600 juta yang bersumber dari APBN TA 2022 melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktoral Jendral Cipta Karya Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Jawa Tengah.
Dari pantauan awak media dilokasi TPS3R Desa Dimoro, sampah masih menumpuk dan tidak jelas pengelolaannya.
Disisi lain, pembangunan Sarpras TPS3R yang menelan dana hingga 600 juta tersebut, manfaatnya kurang tepat dan diduga pihak desa hanya mengejar keuntungan dari Sarpras Gedung TPS3R yang ada.
Warga Dusun Kuwojo inisial (MT) kepada awak media sangat mengeluh dengan penanganan sampah dari pihak desa, dimana dua bulan lebih sampah masyarakat tidak dikelola dari desa, dan terjadi penumpukan sampah di lingkungan masyarakat, keluhnya.
Saat reporter Lintasindo pada hari Kamis (11/12/2024) menemui (AF) selaku petugas sampah dari pihak desa, disampaikan bahwa kami sudah tidak mengelola sampah masyarakat, dan dari pihak pemerintah desa belum juga mengambil kebijakan dalam penanganan sampah masyarakat, ujarnya.
“Sampah di masyarakat terdiri dari timbulan sampah organik maupun sampah anorganik dan cukup mengganggu lingkungan bila tidak dikelola dengan baik”, imbuh warga yang enggan disebut namanya.
Pemerintah pusat melalui Kementerian terkait sudah mengucurkan APBN dengan jumlah besar, harusnya Pemerintah Desa partisipatif dan inovasi dalam penanganan sampah, bukan malah abai dalam penanganan sampah masyarakat. Masyarakat cukup mengeluh dan kecewa ke pihak Pemerintah Desa Dimoro, dikarenakan lambat dan asal dalam penanganan sampah, imbuhnya.
Sekira pukul 19.00 Wib Kepala Desa Dimoro Totok Suprapto menjelaskan melalui pesan WhatsApp, disampaikan bahwa Pemerintah Desa Dimoro sudah bekerjasama dengan DLH Kabupaten Grobogan dalam penanganan sampah. Hingga saat ini sudah 9 armada truk dari DLH Grobogan, namun sampah masih lumayan menumpuk, terangnya.
( AL.1 – Grobogan )